POJOKBANDUNG.com, JEREZ- Memimpin lomba dari start hingga finis bukan gaya asli Valentino Rossi. Tapi Minggu (24/4) di Jerez dia butuh poin untuk mengejar ketertinggalan dan memastikan kemenangan: tanpa drama dan sedikit membosankan.
Begitu meraih pole position di sesi kualifikasi Sabtu (23/4) fans MotoGP langsung berharap Rossi memutar kembali drama seru 11 tahun lalu di Jerez. Saat itu dia bertarung habis-habisan hingga tikungan terakhir sebelum memenangi lomba. Di tikungan terakhir itu pembalap tuan rumah Sete Gibernau dilibasnya hingga para penonton sempat menghela napas sebelum bersorak.
Adegan itu tidak terulang. Riskan memang. “Bermain-main” di saat kondisi balapan sangat ketat dan posisi di klasemen kurang mengutungkan bagi Rossi. Untuk memenangi balapan satu seri saja sulitnya bukan kepalang. Dan Rossi ingin meraih gelar juara dunianya yang ke-10 musim ini. Jika ingin meraihnya, tampil konsisten di podium saja tidak cukup, dia harus menang. Inilah kemenangan pertama Rossi di Jerez sejak 2009.
Karena alasan itu pula Rossi tak ingin melewatkan peluangnya memenangi lomba, meski caranya membuat penonton televisi boring. Rider kelahiran Urbino itu finis 2,3 detik di depan rekan setimnya Jorge Lorenzo. Finis dengan jarak cukup jauh itu biasanya menjadi gaya Lorenzo atau Marquez.
Untuk menghibur penonton yang terbebat bosan, Rossi mempersembahkan wheelie (mengangkat roda depan) sejak keluar tikungan terakhir sampai melewati garis finis. Dia juga mencium bagian depan motornya ketika wheelie. Selebrasi kemenangan klasik yang sudah lama tak pernah ditonton oleh penggila MotoGP.
“Akhir pekan yang sempurna,” ucap Rossi saat diwawancara di parc ferme. “Kami memulainya dengan sangat baik sejak Jumat (latihan bebas pertama). Terima kasih untuk semuanya dan khususnya kru-ku. Kecepatanku luar biasa dan senang sekali bisa menang dengan cara seperti ini,” serunya. (cak/ca)