POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Memasuki bulan Oktober, bangsa Indonesia siap-siap memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Ada semangat yang kembali muncul berupa semangat sumpah pemuda lantaran pada 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia telah berikrar untuk bersatu.
Namun apakah kita telah mengetahui ihwal soal sumpah pemuda itu? tentu isinya sebagian besar sudah diketahui. Tapi apakah sudah banyak yang tahu soal manipulasi dalam naskah sumpah pemuda itu? ini yang belum banyak dikathui.
Pada suatu kesempatan dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat tahun 2012 silam, Sejarawan JJ Rizal mengungkap bahwa tidak ada kata-kata sumpah dalam naskah asli Sumpah Pemuda yang dibuat pada tanggal 28 Oktober 1928.
Surat kabar Sinpo yang pertama memberitakan hasil Kongres Pemuda ke II tahun 1928, menurut Rizal tidak memuat kata Sumpah dalam naskah tersebut. “Di situ cuma ditulis putusan kongres. Disebut bahwa kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Tidak ada kata sumpah,” kata Rizal.
Menurut Rizal, ada pihak yang sengaja mengubah isi teks Sumpah Pemuda. Itu dilakukan setelah tahun 1950an, dimana ketika itu banyak terjadi pemberontakan di daerah. Menurut Rizal, dimasukannya kata sumpah bermaksud untuk menciptakan kesakralan dalam keputusan hasil Kongres Pemuda II tahun 1928.
“Diproduksi tahun 50an supaya berkaitan dengan Sumpah Palapa. Pakai sumpah juga supaya sakral. Kalau kita keluar dari sumpah itu maka celaka lah,” papar Rizal.
Bagi Rizal, manipulasi dalam teks Sumpah Pemuda tersebut sangat mengganggu. Ia berharap kebohongan sejarah ini bisa diluruskan.
Hal yang sama juga dikatakan peneliti sejarah dari Universitas Negeri Medan, Erond Damanik.
Menurutnya, Damanik, “Soempah” tidak ditemukan dalam keseluruhan teks yang dikenal dengan sumpah pemuda sekarang ini, tetapi teks itu hanya dituliskan “poetoesan congres”.
Seperti dikutip dari rplasa, Edisi 31 Januari 2014, pada masa itu menurut Damanik, pemuda tidak melakukan sumpah, tapi hanya melakukan kongres dan hasil-hasil kongres itu disebut sebagai putusan-putusan kongres pemuda Indonesia.
(ril)