
ilustrasi
POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Kelompok Anak Rakyat (LOKRA) menggelar aksi “Menari dan Pencak Silat 4 jam non-stop” di Monumen Penjara Banceuy Kota Bandung, Selasa (20/10/15). Aksi itu sebagai bentuk keprihatinan atas musibah yang dibiarkan berlarut di Sumatera dan Kalimantan.
“Berlarut-larut saudara-saudara kami di Sumatera dan Kalimantan terpapar asap, hingga saat ini tidak ada keterangan yang tegas dari pemerintah mengenai penyebabnya,” kata Gatot Gunawan, salah seorang aktivis LOKRA.
Gatot mengatakan tarian ini sebagai bentuk doa untuk mengekspresikan bentuk solidaritas dan keprihatinan.
“Kami mencoba mengekspresikan melalui sebuah tarian yang menceritakan tentang kebudayaan Kalimatan dan Riau,” katanya.
Kegiatan LOKRA diisi dengan pengibaran bendera setengah tiang, pemasangan masker pada patung Soekarno dan menari serta pencak silat selama empat jam.
Tari topeng yang dipertunjukkan merupakan simbol dari pejabat yang tidak memperhatikan rakyat.
“Patung Bung Karno yang diberi masker, dalam artian tidak ada kejelasan atas bencana asap ini,” kata.
LOKRA berharap agar Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan seluruh jajarannya baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Kami harap upaya yang dilakukan bisa dengan cepat menolong saudara kita disana bisa menghirup udara yang sehat dan menindak tegas oknum pembakaran hutan,” katanya.
LOKRA juga berharap di bulan sumpah pemuda ini, para pemuda dan pemudi di Kota Bandung untuk aktif memikirkan bencana yang terjadi di Indonesia.
“Sebagai contohnya saat ini kita turut aktif memperdulikan saudara-saudara yang terkena asap sebagai wujud dari pemuda yang berbangsa satu, bangsa Indonesia,” tandasnya.
(cesar)