POJOKBANDUNG.com- Kasus ledakan bom panci di Taman Pandawa Kelurahan Arjuna, Senin (27/2) benar-benar menyita perhatian Polda Jawa Barat.
H+1 pascakejadian, Polda Jabar masih melakukan identifikasi mendalam motif pelaku terduga teroris meledakan bom panci di dekat Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Kapolda Jabar Irjen Polisi Anton Charliyan, mengaku masih mendalami motif pelaku, Yayat Cahdiyat menyasar ruang publik sebagai obyek.
“Motifnya masih didalami. Saya sudah instruksikan kepada anggota agar pelaku ini ditangkap hidup-hidup, dilumpuhkan bukan dimatikan. Tapi mereka ini kan militan dan melakukan perlawanan,” kata Anton di Mapolda Jabar Jalan Soekarno Hatta 748 Bandung, Selasa(28/2).
Anton menuturkan, di lokasi bom panci meledak letaknya tidak begitu jauh dari obyek vital seperti Bandara Husein Sastranegara dan Stasiun Bandung. Jarak dua tempat obyek strategis itu, kata Anton, diperkirakan masing-masing hanya sekitar dua kilometer.
“Bisa saja ke sana menyasar objek vital. Apakah ini juga mau melakukan pembakaran rumah, kita tidak tahu. Apakah pelarian ke kelurahan sudah direncanakan, kita juga tidak tahu. Yang tau sekarang kan cuma almarhum,” ucapnya.
Dikatakannya, peristiwa bom panci di Taman Pandawa memang ada kaitannya dengan bom di Purwakarta pada Desember 2016 yang juga menyasar obyek vital, yakni Waduk Jatiluhur.
Tersangka Purwakarta itu merupakan jaringan teroris yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Anshaurud Daulah (JAD). Begitu juga dengan Yayat pemilik nama lain Abu Salam yang masuk dalam jaringan sama. “Kami sedang melakukan pengejaran jaringan ini, baik di Jawa Barat atau pun diluar Jabar,” tandasnya.
(ca/rmo/pojokbandung)
