POJOKBANDUNG.com, NAGREG – Puluhan ribu pemudik atau wisatawan lokal membanjiri sejumlah jalur selatan di Nagreg Kabupaten Bandung di libur lebaran 1438 H. Hal tersebut terlihat dari antrean kendaraan dari arah Kota Bandung menuju Garut.
Sama halnya dengan tahun lalu, libur lebaran 2017 kali ini. Jalur Nagreg tetap didominasi oleh kendaraan roda dua dan empat asal Kota Bandung serta Jabodetabek. Jumlah kendaraan hampir sama dengan arus balik dari arah Garut menuju Jakarta.
Koordinator Posko Induk Nagreg Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Isnuri Winarko menyebutkan volume kendaraan yang melintas jalur Nagreg cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.
“Tahun lalu hingga 76.587 kendaraan, tetapi saat ini terpantau hanya 36.668,” kata Isnuri saat ditemui di Posko Induk Nagreg Dishub, Kabupaten Bandung, Rabu (28/6).
Isnuri mengatakan penurunan volume kendaraan tersebut diakibatkan adanya beberapa jalur baru di utara Jawa Barat, sehingga pengendara yang semula memanfaatkan jalan Nagreg, beralih menggunakan jalur tersebut.
“Ditambah lagi dengan adanya jalur alternatif, seperti Cijapati dan Kamojang,” katanya.
Selain itu, Isnuri mengatakan penambahan volume kendaraan menuju arah Garut akan terus bertambah tetapi tidak signifikan, dikarenakan sebagian masyarakat cuti lebaran hingga tanggal 3 Juli 2017.
“Ditambah lagi liburan sekolah sampai pertengahan Juli,” kata Isnuri.
Kebanyakan pemudik yang melintasi saat liburan adalah pemudik lokal tujuan Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran bahkan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Pemudik libur kali ini biasanya mereka yang berwisata, ziarah serta bersilaturahmi ke sanak keluarga itu pun kebanyakan pulang pergi,” ujarnya.
Sementara KBO Satlantas Polres Bandung, Iptu Kiki Hartaki mengingatkan kepada pengendara yang melintasi Jalur Nagreg maupun Lingkar Nagreg agar tetap mengontrol kecepatan kendaraan. Hal itu disebabkan jalur tersebut merupakan daerah rawan kecelakaan.
“Terutama saat melintasi lingkar Nagreg, harus berhati-hati,” ujarnya.
Kiki pun mengimbau kepada pengendara yang melintas terowongan Lingkar Nagreg untuk tidak memberhetinkan kendaraannya. Dikarenakan akan membahayakan pengendara berkecepatan tinggi jika nekat berhenti di terowongan tersebut.
“Spanduk imbauan telah dipasang agar pengendara tidak berhenti di terowongan tersebut, serta patroli rutin dilakukan,” ujarnya.
(kim)