Havertz Kebingungan

POJOKBANDUNG.com, LONDON – Kai Havertz, pembelian mahal Chelsea di bursa transfer musim panas, masih melempem. Tampak ada kebingungan dalam posisinya di lapangan.


Kai Havertz sudah dua kali tampil bersama Chelsea di Liga Inggris musim 2020/2021. Pekan pertama kala The Blues menang 3-1 atas Brighton dan pekan kedua terbaru, saat Chelsea kalah 0-2 dari Liverpool.

Pemain berusia 21 tahun asal Jerman itu diplot di sayap kiri. Akan tetapi, dirinya belum memperlihatkan taringnya.

Pundit sepakbola Sky Sports, Jamie Redknapp mengaku belum terkesan dengan penampilan Kai Havertz. Padahal, Kai Havertz diboyong Chelsea di musim panas ini dengan harga mahal yakni 71 juta paun atau setara Rp 1,4 triliun!

“Dia adalah pemain yang luar biasa dan berbakat, mungkin hanya masalah waktu saja melihat kemampuan terbaiknya,” kata Jamie Redknapp.

“Dia datang ke liga yang baru , jadi harus lebih berhati-hati,” lanjut Jamie Redknapp yang juga merupakan eks pemain Liverpool dan Spurs.

Jamie Redknapp melanjutkan, tampaknya manajer Chelsea, Frank Lampard pun tampak bingung untuk menempatkan Kai Havertz di lapangan. Dua kali ditempatkan di pos penyerang sayap kiri, belum ada umpan yang mematikan, pergerakan menusuk ke kotak penalti, atau tendangan keras yang berbahaya.

“Di pos sayap, sebenarnya ada Christian Pulisic dan Hakim Ziyech, tetapi dua pemain itu cedera. Kalau di posisi nomor 10, ada Mason Mount dan Ross Barkley,” terang Jamie Redknapp.

“Kai Havertz tampaknya juga tidak cocok ditempatkan sebagai striker, seperti lawan Brighton kemarin” tambahnya.

Kai Havertz selama membela Bayer Leverkusen dari tahun 2016 sampai 2020, lebih sering ditempatkan di posisi gelandang serang sebanyak 88 kali. Tapi, juga pernah ditempatkan di sayap kanan sebanyak 44 kali, dan gelandang tengah sebanyak 21 kali.

Ketika ditempatkan di gelandang serang di belakang striker, dirinya mampu menceploskan 19 gol dan memberi 21 assist.

Frank Lampard tampaknya masih mau coba-coba dulu posisinya Kai Havertz. Alhasil, sang pemain harus beradaptasi dulu dan menjalankan apa yang sang manajer mau. Meski kemudian akhirnya, Kai Havertz sendiri bingung sehingga belum terlihat potensinya.

(pra/radarbandung)

Loading...

loading...

Feeds