POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Pergi berwisata ke tempat yang menyajikan keindahan alam tentu sudah sangat biasa. Bagi Anda yang bosan dengan wisata ke daerah dataran tinggi, tidak ada salahnya untuk pergi mengunjungi wisata yang menyuguhkan nilai-nilai kebudayaan. Salah satu ikon tempat wisata di Bandung yang menyajikan konsep tersebut salah satunya adalah Saung Angklung Udjo.
Saung Angklung Udjo sukses menjadi pionir sekaligus menjadi pusat kesenian tradisional angklung di Bandung. Selain menyajikan atraksi pagelaran alat musik tradisional yang terbuat dari material bambu, proses pembuatan alat musik angklung juga diproduksi di tempat yang sama. Nuansa tradisional yang disajikan di tempat ini menjadikan Saung Angklung Udjo menjadi salah satu tempat cagar budaya Sunda di Jawa Barat.
Ide berdirinya Saung Angklung Udjo berasal dari Udjo Ngalagena beserta istrinya pada tahun 1966 yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Sunda. Selain itu, Saung Angklung Udjo dijadikan sebagai pusat pendidikan dan penelitian kebudayaan Sunda, terutama alat musik tradisional angklung. Selain wisatawan domestik, pengunjung Saung Angklung Udjo menarik perhatian dari wisatawan mancanegara yang ingin belajar kebudayaan Indonesia.
“Dalam sehari, total pengunjung yang datang ke sini bisa sampai 1.000 orang lebih. Untuk pentas pagelaran di mulai dari jam 10.00-11.30 WIB, 13.00-14.30 WIB dan 15.30-17.00 WIB. Khusus untuk pagelaran pagi dan siang, harus reservasi minimal 50 orang, sedangkan untuk pagelaran sore bebas mau sendiri juga,” jelas Septi Kustantri salah satu karyawan Saung Angklung Udjo.
Apabila berkunjung ke Saung Angklung Udjo, Anda akan merasakan nuansa kebudayaan Sunda yang begitu kental. Hal tersebut bisa dilihat dari desain interior, dominasi material bambu, sampai indahnya suara gemerincing yang dihasilkan dari alat musik angklung.
Ada beberapa jenis pagelaran yang ditawarkan oleh Saung Angklung Udjo, diantaranya, pagelaran musik angklung. Ada yang menarik dalam pagelaran ini karena yang menjadi pemain musik angklung tersebut adalah anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun. Anak-anak tersebut merupakan binaan atau anak didik dari Saung Angklung Udjo.
Selain pagelaran musik angklung, pagelaran lain yang dipertunjukkan adalah arumba, yaitu tarian khas sunda yang dikolaborasikan dengan musik tradisional yang menghasilkan sebuah ritme musik yang sangat merdu dan indah. Ada juga pertunjukan wayang golek yang merupakan kesenian asli khas Sunda dengan tokoh terkenal si Cepot dan Dewala. Pagelaran ini akan disajikan selama 10-15 menit dengan mengusung konsep cerita rakyat yang lucu, sehingga bisa menghibur penonton. Adapula ritual syukuran tradisi khas budaya Sunda yang disebut helaran.
“Pada hari-hari biasa, wisatawan domestik dikenakan tariff Rp. 60.000, kalau weekand dikenakan tarif Rp. 70.000. Beda dengan wisatawan mancanegara yang dikenakan tarif sebesar Rp. 100.000 di hari biasa dan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 10.000 di hari weekand. Harga tersebut sudah termasuk welcome drink seperti bandrek, es lilin dan air mineral,” ungkapnya.
Tempat wisata budaya Saung Angklung Udjo merupakan wisata budaya yang lengkap. Selain pagelaran musik tradisional, Saung Angklung Udjo juga dilengkapi dengan souvenir yang sangat kental dengan mengusung kebudayaan khas sunda, seperti souvenir dari kerajinan tangan tas, sandal, wayang golek, gantungan, gelang dll.
“Selain menonton pagelaran dan melihat proses produksi angklung, disini juga menyediakan berbagai jenis souvenir yang bisa dijadikan oleh-oleh atau cinderamata khas budaya Sunda. Harganya mulai dari Rp 7.000 – Rp 1.000.000 ke atas.” terangnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi wisata budaya Saung Angklung Udjo, datang saja langsung ke Jalan Padasuka No. 118, Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat 40192. Rute jalan untuk mencapai lokasi wisata budaya ini cukup mudah. Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi dan berasal dari luar kota Bandung, setelah keluar dari pintu tol Pasteur , Anda lanjutkan arahnya ke fly over Pasupati dan diteruskan dengan mengambil arah terminal Cicaheum.
Apabila Anda menggunakan kendaraan umum dan berhenti di terminal Leuwi Panjang, Stasiun Kereta atau di Bandara Husein Sastranegara, Anda cukup ambil rute angkutan umum yang menuju ke arah terminal Cicaheum. Terminal Cicaheum adalah patokan bagi Anda yang belum mengetahui lokasi Saung Angklung Udjo, karena lokasi tersebut berjarak 100 meter sebelum terminal. Setelah turun angkutan umum, Anda bisa berjalan kaki atau menggunakan ojeg. Dengan menggunakan jasa ojeg kurang lebih Rp 10.000, Anda akan sampai tepat di depan gerbang Saung Angklung Udjo.
Dan bagi Anda yang masih betah menikmati suasana wisata budaya di Saung Angklung Udjo, Anda bisa bermalam di tempat ini, karena Saung Angklung Udjo menyediakan penginapan atau guest house dengan tarif mulai dari Rp 300.000 – Rp 900.000. (job3/bbb)