POJOKBANDUNG.com, BANDUNG-Jatuhnya mahasiswa Unpar dari Bandros, karena kesalahan penumpang. “Selama beberapa tahun Bandros beroperasi, baru sekarang ada korban jatuh. Berarti itu siapa yang salah,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Rabu (28/10/2015).
Emil mengatakan, kecelakaan yang terjadi, adalah human eror,karena sebenarnya, pihaknya sudah menempatkan guide di setiap bandros untuk mengingatkan penumpang.”Setiap guide mengingatkan jika ada hal-hal berbahaya yang mungkin membahayakan penumpang,” tambahnya.
Sehingga, jika ada korban, besar kemungkinan itu karena penumpang yang tidak mengindahkan instruksi guide. “Mungkin dia lagi malaweung (melamun,red),” tambah Emil.
Buktinya, lanjut Emil dalam perjalanan pawai Kemenangan Persib Minggu (25/10/2015), lalu, menempuh perjalanan 21 kilometer menggunakan empat unit Bandros, tidak ada kecelakaan apapun. “Itu menunjukan, bahwa sebenarnya menggunakan bandros aman, jika taat peraturan,”tambahnya.
Sopir dan guide Bandros sudah ingatkan penumpang untuk hati-hati. Namun, tetap tidak didengar sampai akhirnya ada korban. “Kami sudah banyak mengingatkan para penumpang,”ujar sopir Bandros Deden.
Deden memaparkan, saat di zebra cros di dekat SMK 1 Bandung, bandros berhenti karena ada yang menyerang. “Saat itu, kami mengingatkan penumpang,” tambahnya.
Sesaat sebelum melintasi kabel telepon dan listrik yang terbentang di ruas JL Wastukancana tepatnya di depan Pusat Perkantoran Balaikota Banudng. “Namun, sepertinya peringatan kami tidak dihiraukan penumpang. Sampai akhirnya ada jatuh korban,” tambahnya.
Bandros mengangkut sejumlah mahasiswa yang ikut pawai dari Lapangan Tegalega ke JL Diponegoro, dalam peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015. Bandros disewa oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Dispora belum bisa memberikan keterangan lengkap. (mur)