Promosi Pariwisata Harus Ditingkatkan

ketua dprd jabar ineu

Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG-Pengembangan potensi kepariwisataan Jawa Barat dinilai masih belum maksimal. Berbagai upaya harus terus dilakukan agar kekayaan wisata Jabar mampu memberi manfaat yang besar bagi masyarakat.

Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas rancangan peraturan daerah mengenai rencana induk kepariwisataan. Nantinya, rencana induk tersebut akan menjadi acuan dalam mengembangkan kepariwisataan di Jabar.

“Adanya rencana induk kepariwisataan ini bukan saja untuk titik-titik pariwisata, tapi juga ditentukan untuk akses, fasilitas yang lain. Pokoknya dipikirkan bagaimana pariwisata akan meningkatkan perekonomian,” kata Ineu di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (20/10/2015).

Ineu menyebut, ketiadaan rencana induk saat ini menjadi salah satu penyebab minimnya kreasi dan inovasi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepariwisataan Jabar. “Dengan adanya perda rencana induk pariwisata, dinas ini juga akan mengikuti,” kata Ineu seraya menyebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar belum optimal dalam mengembangkan potensi wisata.

Ineu menilai, program kerja dari dinas tersebut belum memberi efek berkelanjutan terhadap potensi pariwisata Jabar. Program yang dilakukan hanya memberi manfaat sesaat saja.

“Disbudpar (Jabar) masih harus terus ditingkatkan. Kajian kami, kami melihat, teman-teman juga melakukan pengawasan, perlu ada rencana induk, agar dinas kita fokus melihat dan mengembangkan pariwisata. Bukan hanya (program sesaat) setelah itu, sudah, tidak ada tindak lanjut kegiatannya. Ke depan ingin ada keberlanjutan,” bebernya.

Selain itu, promosi pariwisatanya pun harus terus ditingkatkan. “Sisi promosi wisata harus diperkuat. Di stasion, di bandara,” katanya.

Kendati begitu, menurut Ineu, optimalisasi kepariwisataan menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah kabupaten/kota maupun pihak swasta. “Teman-teman dunia kepariwisataan juga. Jangan hanya mengeluh ketika sepi gara-gara tidak ada bimtek di hotel. Tapi berbalik, bagaimana agar tamu asing yang memberi pemasukan,” katanya.

Lebih lanjut Ineu mengakui, persoalan infrastruktur menjadi hal penting yang cukup menghambat pertumbuhan pariwisata di Jabar. Wilayah Jabar yang sangat luas menjadikan jarak satu lokasi ke lokasi lain menjadi jauh sehingga memakan waktu lama.

Oleh karena itu, Ineu berharap, setiap pembangunan jalan tol di Jabar berjalan lancar dan mulus. “Jabar beda dengan Bali. Sejauh-jauhnya (lokasi wisata) Bali, cuma 1-2 jam. Jabar cukup unik, ke Pangandaran saja 7 jam. Kalau nanti berbagai tol di Jabar bisa terwujud, bisa lebih dekat,” pungkasnya. (agp)

Feeds