Mitigasi Bencana Zona Sesar Lembang, BPBD KBB Berikan Pelatihan Mitigasi Bencana di Kawasan Wisata 

ILUSTRASI: Penanganan Longsor di Kampung Cilengkong, RT 01/17, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa waktu lalu. AGUNG EKO SUTRISNO/ RADAR BANDUNG

ILUSTRASI: Penanganan Longsor di Kampung Cilengkong, RT 01/17, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa waktu lalu. AGUNG EKO SUTRISNO/ RADAR BANDUNG

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini tengah gencar melakukan pelatihan mitigasi bencana di kawasan wisata Lembang yang merupakan wilayah Sesar Lembang.

Hal tersebut dilakukan lantaran sejumlah objek wisata di wilayah Lembang berada di zona atau area Sesar Lembang.

“Karena Lembang merupakan daerah wisata yang masuk dalam zona Sesar Lembang, makanya kita juga melakukan pelatihan-pelatihan di tempat wisata terutama untuk para pengelola wisata,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Saepul Uyun, Rabu (30/11).

Ia menyebut, salah satu objek wisata yang telah mendapatkan pelatihan mitigasi bencana, yaitu Dusun Bambu. “Dusun Bambu sudah dua kali kita berikan pelatihan mitigasi bencana,” sebutnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, langkah yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan masyarakat agar memahami tindakan yang dilakukan saat gempa terjadi. “Kita tengah menyiapkan pelatihan mitigasi bencana di sejumlah wisata, termasuk di hotel-hotel,” ujarnya.

Ia menilai, gempa bumi dengan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, termasuk Bandung Barat.

Menurutnya, berdasarkan pantauan dari rekaman CCTV saat gempa di Cianjur, dalam satu ruangan korban gempa itu salah melakukan langkah mitigasi bencana.

“Yang saya lihat kebanyakan saat gempa itu lari, seharusnya segera berlindung di bawah meja kalau dalam ruangan, melindungi kepada dengan kursi dan lainnya. Itu yang harus kita lakukan pertama, kemudian, setelah gempa secara antre keluar ruangan,” sambungnya.

BACA JUGA: Jurus Bupati Bandung Tingkatkan Moral dan Akhlak Siswa

Selain itu, sebut dia, pihaknya pun sudah memasang 15 alat pendeteksi gempa di sejumlah daerah, seperti Kantor BPBD KBB, RSJ Cisarua, Indonesia Power, Kantor Kecamatan Padalarang, Kecamatan Lembang, Kecamatan Parongpong, Kantor Desa Sarinagen, Cikalongwetan dan Desa Cipada.

“Selanjutnya di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, di Desa Cililin dan Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang,” sebutnya.

Selain alat pendeteksi gempa, tambah dia, pihaknya pun telah memasang Early Warning System (EWS) untuk pendeteksi tanah longsor. Termasuk, di kantor BPBD dipasang Warning Receiver System yang berfungsi memberikan informasi terkait bencana gempa secara real time.

“Meski begitu, sebenarnya dampak gempa itu bisa menyeluruh lantaran berbagai faktor. Khususnya, lapisan batuan,” ujarnya.

Sebab, tambahnya, jika lapisan batuan lembek maka getaran yang dihasilkan cukup besar.

“Jadi untuk semua wilayah tetap harus siaga, bukan hanya di lokasi yang berada di zona Sesar Lembang saja,” pungkasnya.

(kus/b)

loading...

Feeds