POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Panwaslu Kota Bandung beserta pasangan calon Pilkada Kota Bandung mendeklarasikan penolakan dan perlawanan terhadap politik uang dan politisasi suku bangsa, agama, ras dan antar golongan (Sara).
Deklarasi yang dilakukan di Hotel Horison, Rabu (14/2), itu dihadiri semua kontestan.
Pasangan Yossi Irianto-Aris Supriatna (Hebring) di wakili Aris, memaparkan, pilkada Kota Bandung harus menjadi pesta demokrasi yang santun dan tidak merugikan masyarakat.
Menurut Aris, kecurangan-kecurangan harus bisa dieliminasi. “Kami berkomitmen untuk menghindarkan dari politisasi SARA dan politik uang,” ujar Aris, di sela deklarasi.
Aris menjelaskan, politik uang sebenarnya tidak ada dalam frame politik. Aris yang mengusung selogan Bandung Hebring ini akan fokus menawarkan program unggulan kepada masyarakat Bandung.
“Cukup dengan mengunggulkan program masyarakat pasti bisa menilai, tidak perlu politik uang,” terangnya.
Masih kata Aris, Panwaslu harus bisa memonitoring penyebaran berita-berita hoax yang bisa menimbulkan kegaduhan dalam pilkada. Seluruh timses juga diingatkan agar selalu memberi informasi valid.
“Jangan sampai ada oknum-oknum mengadu domba atau menyebar-nyebarkan hoax,” sambungnya.
Pasangan Oded M. Danial-Yana Mulyana menyampaikan, pihaknya sangat menolak keras politik uang. Menurut Oded, ia sudah berpengalaman dalam kampanye dan menjamin tidak akan menggunakan politik uang.
“Penghasilan saya selaku wakil kepala daerah rata-rata Rp150 juta, tidak memungkinkan kalau saya harus melakukan politik uang,” ujar Oded
Oded menambahkan, pihaknya akan berusaha dengan penuh untuk turut menumbuhkan pilkada yang berintregritas dengan beberapa kader yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
