“Pe-er” Wali Kota Bandung yang Baru, Masih Soal Banjir dan Macet

Pasangan Yossi Irianto - Aries Supriatna bakal Calon Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018, menyerahkan berkas kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU Kota Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (10/1). Foto: Mohammad Azi Pratomo/ Radar Bandung

Pasangan Yossi Irianto - Aries Supriatna bakal Calon Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018, menyerahkan berkas kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU Kota Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (10/1). Foto: Mohammad Azi Pratomo/ Radar Bandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Penasehat KNPI Jabar Arifin Supriatna menginginkan pemimpin yang bisa membawa Bandung ke arah yang lebih baik.

Untuk itu, lelaki yang sudah menjadi Dewan Penasehat KNPI Jabar sejak 20 tahun lalu itu mengundang salah satu bakal calon Wali Kota Bandung, Yossi Irianto, untuk bertukar pendapat.

“Pada dasarnya, kami hanya ingin mendengar apa saja gagasan-gagasan Pak Yossi untuk maju ke Pilwalkot Bandung mendatang,” ujar Arifin Supriatna.

Arifin mengatakan, sebenarnya banyak yang menjadi “peer” (pekerjaan rumah) bagi Wali Kota Bandung selanjutnya, salah satunya banjir dan macet.

“Jadi kita ingin dengar, apa ada terobosan yang membuat Yossi berhak dipilih warga Kota Bandung,” tegasnya.

Arifin mengaku sudah mengenal Yossi secara personal. Namun, sebagai warga Bandung, ia ingin mengenal secara rasional.

“Karena memang yang saya kenal baik ya Pak Yossi. Jadi ya yang kami undang untuk berdiskusi beliau,” terangnya.

Selain Arifin, hadir dalam diskusi itu Mantan Kadisparbud Jabar, Memet Hamdan, mantan Ketua KNPI Jabar, Agus Salide, aktifis lingkungan Rohaji Tri, dan aktifis 1998 Fitrun.

Menanggapi hal itu, bakal calon Wali Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, dirinya senang diajak berdiskusi dengan sesepuh Kota Bandung.

“Ini saya jadikan masukan untuk membangun Kota Bandung,” terangnya.

Yossi mengaku mendapatkan titipan dari aktifis lingkungan agar melakukan pembangunan dengan memperhatikan lingkungan.

“Jangan sampai dalam melakukan pembangunan, saya mengesampingkan lingkungan,” katanya.

Jika mengesampingkan lingkungan, lanjut Yossi, akan berdampak kepada lingkungan juga, salah satunya adalah banjir.

“Banjir memang sudah terjadi dan lumrah terjadi di kota-kota besar termasuk Bandung. Namun belakangan ini, banjir seperti menjadi isu baru yang hangat dibicarakan warga Bandung,” katanya.

Karenanya, Yossi menilai sangat penting berdiskusi dengan sesepuh Bandung, agar mendapat masukan.

(mur)‎

loading...

Feeds