Partisipasi Pemilih Pemula Bandung Masih Sedikit

Ilustrasi

Ilustrasi

POJOKBANDUNG.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menargetkan 70 persen partisipasi para pemilih pemula. Perlu sosialisasi gencar terkait Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung, Juni mendatang.

Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Alimubarok, mengatakan untuk mempromosikan Pilwalkot secara menyeluruh, dibutuhkan strategi sosialisasi yang jitu dan dapat menyesuaikan kondisi di zaman sekarang.

Ia berharap, masyarakat terutama para pemilih pemula akan tertarik dan menggunakan hak pilihnya.

“Kita harus melihat waktu yang pas agar fokus perhatian terhadap Pilwalkot di masyarakat tersampaikan,” ujarnya kepada Radar Bandung di Kantor KPU Kota Bandung.

Rifqi menilai, berdasarkan pengamatan KPU selama ini, banyak para pemilih pemula ini beranggapan, masalah pemilu itu bukanlah sesuatu yang amat penting.

Diakuinya, terutama mahasiswa saat ini, memang sudah banyak memiliki pemikiran yang kritis, namun masih pada karakteristik yang mengambang ataupun apatis terhadap proses penyelenggaraan demokrasi.

Ia berharap, para mahasiswa harus mampu menjadi agen sosialiasi, partisipasi, dan pendidikan terkait pemilu.

Ia melanjutkan, mahasiswa harus bisa menularkan bahwa suara dari setiap pemilih itu sangat berharga untuk menentukan perubahan masa depan.

“Karakter warga Bandung selalu bilang ah engke wae (yah nanti saja). Ini yang harus diubah, peran mahasiswa sebagai agent of change ke mana?” tegasnya.

Dalam tiga bulan ini, KPU akan melakukan kampanye Pillwalkot secara besar-besaran dengan memanfaatkan berbagai macam media.

Berdasarkan hasil survei mengenai tingkat pengetahuan masyarakat tentang Pilwalkot secara umum menyatakan hasilnya masih kurang.

“Prediksi kita, hanya mencapai 50 persen saja pemilih pemula yang berpartisipasi nanti dari banyaknya daftar pemilih,” tuturnya.

Ia melanjutkan, ditemukan 60 persen warga sebetulnya sudah tahu tentang Pilwalkot Bandung 2018 dan akan menggunakan hak pilihnya.

Sisanya, terdapat 20 persen warga yang pilihannya masih mengambang, belum bisa menentukan pilihan, ada juga sisa 20 persen tidak akan menggunakan hak pilihnya alias golput.

loading...

Feeds