Para Kandidat Pilwalkot Bandung Bicara Soal Perempuan, Korupsi Hingga Agama

Ketiga pasangan calon wakil dan walikota Bandung melakukan debat perdananya di Hotel Bnb, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu malam (25/3). (NUR FIDHIAH SHABRINA/RADAR BANDUNG)

Ketiga pasangan calon wakil dan walikota Bandung melakukan debat perdananya di Hotel Bnb, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu malam (25/3). (NUR FIDHIAH SHABRINA/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com – Ketiga pasangan calon (paslon) wakil dan walikota Bandung melakukan debut debat publik memaparkan visi misi mereka untuk Kota Bandung ke depan, di Hotel BnB, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu malam (25/3).

Semua paslon menyampaikan janji politiknya. Mereka menawarkan berbagai program unggulan demi kesejahteraan masyarakat.

Paslon 1, Nurul diminta menjelaskan mengenai salah satu misinya yaitu mewujudkan kota ramah perempuan, anak, keluarga, dan penyandang disabilitas dan berkeinginan agar di berbagai sektor terisi oleh perempuan, mengingat tahun lalu jumlah perempuan dalam parlemen hanya berjumlah tiga orang.

“Ke depannya apabila terpilih, saya sebagai kepala daerah dan tentunya dalam perspektif perempuan ingin membuat representasi sebesar 30 persen dalam berbagai aspek,” ucapnya.

Mengenai pemberdayaan wanita, Nurul akan fokus pada peningkatan ekonomi, karena apabila seorang perempuan memiliki ekonomi sendiri maka tingkat kepercayaan dirinya akan meningkat dan itu juga berarti mereka akan membiayai kehidupannya sendiri.

Pada program disabilitas, Nurul berjanji akan membikin fasilitas publik yang mendukung disabilitas.

“Misalnya membuat trotoar khusus disabilitas, tangga dibuat flow, toilet umum dan transportasi publik, kami akan buat sesuai kebutuhan disabilitas,” katanya.

Bergantian giliran calon Walikota Bandung menjawab, Chairul menjawab pertanyaan mengenai ekonomi kreatif yang yang akan dikembangkan, disamping factory outlet dan objek wisata yang selama ini terus dibanggakan kota Bandung.

“Kami punya program ‘Balik Bandung’ yaitu pengembangan ekonomi kreatif untuk para UMKM, Start up muda, dan middle class untuk bisa berkolaborasi dan dipertemukan dengan sebuah konsep dan akan bertemu pada sebuah aplikasi platform dengan teknologi fintech. Kita temukan dengan pasar sehat yaitu wisatawan, ‘Balik Bandung’ dengan wisatawan,” jelasnya.

Selanjutnya, pasangan calon yang kerap disapa Rulli ini mendapat pertanyaan dari panelis mengenai identitas kota Bandung sebagai kota yang memiliki reputasi internasional yang akhir-akhir ini pamornya mulai menurun.

Diketahui, Kota Bandung banyak melahirkan tokoh-tokoh penting. Menurutnya, mereka akan membuat Bandung sebagai kota dengan taraf internasional, melalui infrastruktur dan pelayanan publik yang juga internasional.

loading...

Feeds