Tiga Pasangan Calon Pilkada Bandung Deklarasi Tolak Politik Uang dan Sara

Tiga pasangan calon pilwalkot Bandung deklarasi anti-politik uang dan Sara. (AZIZ ZULKHAIRIL/RADAR BANDUNG)

Tiga pasangan calon pilwalkot Bandung deklarasi anti-politik uang dan Sara. (AZIZ ZULKHAIRIL/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) beserta pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandung mendeklarasikan tolak dan lawan politik uang dan politisasi Sara untuk pilkada serentak berintegritas di Hotel Horison, Rabu (14/2).

Ketiga pasangan calon membawa perwakilan partai pendukung masing-masing, kemudian mereka dan perwakilan parpol menandatangani dan menempelkan telapak tangan dengan tinta sebagai simbol penolakan.

Ketua Panwaslu Kota Bandung, Farhatun Fauziah, memaparkan setelah diberikan nomor urut untuk pasangan calon, pihaknya merasa suhu politik Kota Bandung sudah mulai hangat.

Karena itu, Panwaslu akan komitmen pengawasan jalannya Pilkada Kota Bandung.

“Kita harus sadari tantangan lebih berat, oleh karena itu kami akan melakukan pengawasan secara bermartabat,” ujar Fauziah.

Menurut Fauziah, deklarasi juga sebagai komitmen untuk menciptakan jalannya pesta demokrasi tanpa unsur-unsur kecurangan.

“Kami mengajak untuk seluruh elemen yang ada di pilkada untuk sama-sama menolak politik uang dan Sara,” ternangya.

Fauziah memastikan, pasangan calon pilkada Kota Bandung yang mengikuti deklarasi tidak akan menggunakan isu Sara dan politik uang untuk menjadi pemenang.

“Kami juga himbau untuk para parpol pengusung bisa berhati-hati dalam membuat alat peraga sosialisasi,” ujarnya.

Deklarasi tersebut dihadiri pasangan Yossi Irianto-Aris Supriatna (Hebring), pasangan Oded M. Danial-Yana Mulyana, dan Nurul Arifin-Chairul Yaqin (Nuruli).

(cr3)

loading...

Feeds