POJOKBANDUNG.COM – Dengan menargetkan 12 kursi di DPRD, DPD Partai NasDem Kota Bandung menerima banyak amunisi baru. Amunisi itu yakni dengan berpindahnya beberapa kader dari partai lain, diharapkan bisa menambah suara partai NasDem Kota Bandung.
“Kami kan menargetkan penambahan menjadi 12 kursi. Ditambah dengan ada incumbent yang sudah beberapa kali menjadi anggota DPRD Kota Bandung. Sehingga diharapkan target bisa tercapai,” ujar Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandung, Rendiana Awangga, kepada wartawan Kamis (11/05/2023).
Lelaki yang akrab disapa Awang ini mengatakan, proses penjaringan anggota legislatif di Partai NasDem melalui beberapa tahapan.
“Awalnya ada 217 orang yang mendaftar. Setelah melewati beberapa langkah penjaringan, terpilih 50 orang yang kemudian menjadi bakal calon anggota legislatif. Yang akhirnya kami daftarkan ke KPU,” ujar Awang.
Rombongan Partai NasDem datang ke KPU Kota Bandung pada pukul 12.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor.
“Selain kader, banyak yang menemani kami datang ke KPU ini, jumlahnya di luar ekspektasi. Tadinya, saya pikir hanya sekitar 100 orang, tapi ternyata sampai 300 orang,” tambahnya.
Awang mengatakan, selain target menambah kursi, Partai NasDem juga menargetkan kemenangan Anis Baswedan sebagai Presiden, Saan Mustofa sebagai Gubernur Jabar dan Mohamad Farhan sebagai Walikota Bandung.
Selain empat orang incumbent dari internal, ada beberapa nama yang juga berasal dari eksternal yang pindah dari partai sebelumnya ke Partai NasDem.
Beberapa orang yang pindah dari partai lain dan sekarang kembali mencalonkan jadi bacaleg dari Partai NasDem diantaranya, Ade Fachruroji yang sebelumnya dari Hanura dan Entang Suryaman dari Partai Demokrat.
Mantan Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Bandung Periode2014-2019, Ade Fachruroji mengatakan, dirinya memutuskan pindah ke Partai NasDem karena baginya Partai Hanura lah yang memberikan kesempatan paling baik kepada dirinya untuk kembali berkiprah di dunia politik.
Kepindahannya dari partai Hanura, lanjut Ade lantaran adanya konflik di Partai Hanura yang tidak melahirkan integrasi.
“Konflik itu kan ada yang menghasilkan integrasi dan disintegrasi. Nah di Partai Hanura ini, menejemen konflik nya malah membuat kerugian bagi partai, yang mengakibatkan partai kehilang kursi di DPRD Kota Bandung,” sesalnya.
Namun, Ade berharap ke depan, baik Partai Hanura atau lainnya, bisa memiliki manajemen konflik yang baik, sehingga lahir organisasi yang tangguh.
Ditemui di tempat yang sama, mantan ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung Entang Suryaman mengatakan, dirinya hengkang dari partai Demokrat lantaran ada konflik yang berakibat kekecewaan.
“Kekecewaan ini, memang membuat saya sudah tidak nyaman berada di Partai Demokrat,” ujarnya.
Entang menambahkan, mungkin memang ini waktunya bagi dirinya pindah partai dan berkiprah di dunia politik dari partai lain.
Disinggung mengapa memilih Partai NasDem, bagi Entang, memang itu yang suda sesuai dengan hatinya.
Selain Entang, ada 12 PAC yang ikut serta ke NasDem dan juga sejumlah ranting. “12 PAC ikut, ketua dan pengurusnya dan juga ranting ikut gabung ke NasDem. Ada 300 kader yang ikut gabung,” terangnya. (Mur)