Jalak Harupat Dipakai Piala Menpora tapi tanpa Penonton

SUASANA : Suasana di Stadion Jalak Harupat, Kutawaringin Kabupaten Bandung

SUASANA : Suasana di Stadion Jalak Harupat, Kutawaringin Kabupaten Bandung

POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Stadion Jalak Harupat (SJH) resmi menjadi salah satu venue pelaksanaan pertandingan Piala Menpora. Karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid 19, maka pertandingan sepak bola tersebut nantinya tidak akan menghadirkan penonton.

“Yang saya tahu, pintu masuk itu hanya satu dan itu untuk semua, jadi tidak ada pintu lain, itu dibatasi. Kemudian, yang ada di stadion kalau tidak salah dibawah 300 orang, terdiri dari pemain, perangkat pertandingan, hingga keamanan. Kemudian, orang yang masuk ke stadion harus menjalani swab antigen,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Marlan Nirsyamsu saat wawancara via telepon, Selasa (9/3).

“Tidak ada penonton, jadi siaran langsung. Pencinta sepak bola menyaksikan di rumah dengan keluarga, di stadion tidak ada sama sekali (penonton),” sambungnya.

Marlan mengaku bersyukur atas kepercayaan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) yang memilih Stadion Jalak Harupat menjadi venue Piala Menpora. Pihaknya akan mendukung dan membantu PT. LIB dan PSSI terkait dengan pelaksanaan Piala Menpora ini agar bisa berjalan sesuai dengan Standart Operational Procedur (SOP).

“Terutama dalam kondisi pandemi Covid 19 ini, jadi protokol kesehatannya akan kita dukung, dan apa yang dibutuhkan oleh panitia pelaksana, kita akan bantu,” jelas Marlan.

Sementara terkait dengan infrastruktur dan sarana prasarana stadion, Marlan memastikan bahwa semuanya sudah siap. Karena memang Stadion Jalak Harupat ini sedang dipersiapkan untuk gelaran piala dunia U-20.

“Pencahayaan lampu, kita sudah 3.000 lux. Padahal kalau standar yang diperlukan itu biasanya 2.000 lux sudah cukup atau kalau misalnya nanti hanya butuh pencahayaan 1.500 lux maka akan kita atur. Kemudian, rumput juga kita pelihara terus, hingga ke kamar ganti. Lalu untuk akses masuk bisa single akses ya, jadi dari tol langsung masuk ke stadion,” tutur Marlan.

Dirinya berharap pertandingan Piala Menpora ini bisa berjalan lancar dan sukses kemudian berlanjut ke pertandingan Liga 1. Selain itu, pertandingan ini diharapkan bisa dilakukan dengan protokol kesehatan yang baik.

“Dengan digunakannya SJH sebagai venue maka bisa terpakai dan terpelihara terutama rumput, karena kita akan tetap jadi tuan rumah untuk piala dunia 2023. Jadi dengan terpakainya SJH sebagai venue maka sarananya bisa terawat,” ungkap Marlan.

Sementara itu, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan bahwa untuk pola pengamanan Piala Menpora di Stadion Jalak Harupat yaitu didalam stadion hanya boleh diisi oleh 299 orang, termasuk dengan pihak kepolisian.

“Yang di stadion itu hanya boleh ring satu sampai ring empat, yang terdiri dari 299 orang saja, termasuk petugas kepolisian. Kemungkinan hanya 75 petugas saja,” ujar Hendra saat dihubungi via telepon, Selasa (9/3).

Untuk di jalur lalu lintas, pihak kepolisian memiliki kewenangan untuk mempertebal keamanan. Pihaknya juga akan mengantisipasi suporter klub sepak bola yang datang.

“Nanti pertimbangan saya, kalau seandainya ada Persebaya, kemungkinan besar bonek (panggilan suporter Persebaya) akan kesini, walaupun ada aturan tidak boleh ada penonton, ya kita antisipasi, kita lihat jumlahnya berapa. Nah nanti tergantung situasi, kita lihat kondisi, yang jelas saya akan tambah dan perkuat kekuatan dari Polda atau nanti dari Brimob kedepannya, kita lihat perkembangan,” tutur Hendra.

Hendra mengimbau kepada masing-masing pendukung atau suporter klub untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Agar Piala Menpora ini bisa berjalan lancar dan bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Sehingga, kedepannya Liga 1 juga bisa kembali bergulir.

loading...

Feeds