Karya yang Membuat Tanya

INFRASTRUKTUR : Munara Sabilulungan 99 yang ada di Jalan Al-Fathu Soreang menjadi proyek terakhir Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M. Naser sebelum lengser. (Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

INFRASTRUKTUR : Munara Sabilulungan 99 yang ada di Jalan Al-Fathu Soreang menjadi proyek terakhir Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M. Naser sebelum lengser. (Fikriya Zulfah/Radar Bandung)

Berkarya dalam sebuah amanah yang diemban adalah sesuatu yang istimewa. Tetapi, tak akan istimewa jika dalam karya itu justru terjadi kezaliman pada pihak lain.

Dilansir oleh NOTIF.ID, Gedung Munara 99 dan Skywalk Sabilulungan akhirnya telah rampung dibangun. Bangunan yang akan menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung itu diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang M Naser, Rabu 10 Februari 2021. Dua bangunan megah itu merupakan karya terakhir Bupati Bandung setelah menjabat Bupati selama 1 dekade.

“Alhamdulillah atas kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hari ini saya bisa meresmikan Gedung Munara 99 dan Skywalk Sabilulungan. Ini juga merupakan karya terakhir saya sebagai Bupati Bandung, setelah 10 tahun menjabat,” kata dia.

Purnatugas jadi Bupati Bandung, Dadang M Naser serahkan jabatan kepada Tisna Umaran. Pelantikan Bupati Bandung terpilih ditunda, Tisna Umaran ditunjuk jadi Plh700 Orang PPPK Kabupaten Bandung Terima Petikan SK dan Perjanjian Kerja
Ia menuturkan, bangunan dengan enam lantai tersebut akan dilengkapi sejumlah fasilitas, diantaranya, foodcourt, etalase Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Mall Pelayanan Publik, Base Transceiver Station (BTS) terpadu dan menara pandang.

“Munara ini merupakan bangunan multifungsi. Dimana lantai pertamanya akan dijadikan food court serta etalase bagi UMKM unggulan Bandung 1.000 Kampung. Sementara lantai dua dan tiga diperuntukkan sebagai Mall Pelayanan Publik dengan 29 jenis pelayanan, termasuk urusan imigrasi,” jelasnya.

Walau pun pembangunannya sudah dimulai sebelum pandemi, tetapi disinilah bukti apakah pengusaha mampu meletakkan nuraninya untuk mengutamakan kepentingan rakyat. Seharusnya pemerintah bisa menunda atau membatalkan proyek mercusuar tersebut. Karena penanganan wabah penyakit adalah hal yang sangat urgen. Dengan dalih pentingnya keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP), pembangunan terus dilakukan walaupun menelan biaya yang sangat besar. MPP akan memudahkan dan mempercepat birokrasi, khususnya bagi investor, juga memberikan kenyamanan, sehingga menarik banyak investor untuk berinvestasi di wilayah Kabupaten Bandung.

Penguasa lebih memikirkan kepentingan para investor dibanding kepentingan rakyat pada umumnya. Ini semua semakin mengokohkan betapa sistem kapitalis sangat rusak dan merusak. Sistem yang tak memiliki hati nurani.

Berbeda dengan sistem Islam, yang sangat mengutamakan kepentingan rakyat, terlebih di masa pandemi, dapat dipastikan para wali yang mengampu wilayah, akan berkhidmat kepada rakyat. Berdasarkan titah khilafah. Dengan melakukan penanganan wabah dengan sebaik-baiknya. Dana yang dimiliki akan digunakan untuk peruntukan penanganan wabah sehingga rakyat bisa selamat dengan cepat.

Penguasa yang mementingkan kepentingan rakyat akan mulia di sisi Allah.

Allah Swt. berfirman :
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan dia benar-benar mengubah keadaan mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa tetap kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang fasik.

Wallaahu a’lam bishshawab

Oleh Sumiati

(Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …