KECELAKAAN lalu lintas merupakan hal yang menakutkan bagi para pengguna jalan. Sedikit saja lalai dalam berkendara, ada bahaya yang siap mengancam jiwa. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti menggunakan helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi para pengendara mobil. Namun, berbagai pelindung tersebut juga nyatanya tetap harus didukung dengan kewaspadaan yang tinggi karena bahaya bisa terjadi kapan pun.
Seperti yang terjadi baru-baru ini. Twitter PRFM dibanjiri mentions dari warganet Bandung perihal adanya kecelakaan lalu lintas di Jalur Cileunyi, Kabupaten Bandung, tepatnya di Jalan Cagak dekat Terminal Cileunyi pada hari Selasa, 30/06/2020 sekitar pukul 19.50 WIB. Menurut laporan warga, satu unit kendaraan besar jenis truk dan tiga unit kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) terlibat dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas ini. (prfmnews.id, 30/06/2020)
Kecelakaan lalu lintas dapat dipengaruhi oleh kelalaian pengemudi, kendaraan yang rusak atau bahkan jalanan yang berlubang. Namun selain itu, dengan adanya pembebasan izin keluar masuknya kendaraan besar di luar jam operasional, hal ini pun bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan data Korlantas Polri Integrated Road Safety Management System (IRSMS), kendaraan besar seperti truk ODOL (Over Dimension Over Loading) menjadi salah satu penyumbang terbesar penyebab kecelakaan lalu lintas. Bagaimana tidak, kendaraan yang bermuatan lebih tentu kecepatannya tidak akan maksimal, dapat menyebabkan kerusakan jalan dan juga kecelakaan lalu lintas. (m.bisnis.com, 10/02/2020)
Umumnya, kendaraan besar tidak boleh beroperasi pada jam-jam operasional kantor dan baru boleh beroperasi di malam hingga dini hari. Kendati sudah ada aturan seperti itu, tetap saja tak sedikit truk yang masih melanggar jadwalnya. Namun yang lebih disayangkan adalah aparat yang bertugas di lalu lintas tidak bisa menindak langsung para pelanggar dengan dalih bukan wewenangnya.
