Video Sadis Pengeroyokan Haringga Sirila Masih Bertebaran di Internet

Masih menurut dr Andri, perilaku seseorang ketika berada dalam kerumunan juga dipengaruhi oleh fungi ‘otak primitif’. Dijelaskan olehnya, otak tersebut lebih dipengaruhi oleh emosi dibandingkan neo-cortex yang bekerja lebih logis dan rasional.

“Pada saat kondisi massal tersebut seringkali otak kita yang berperan adalah otak yang bersifat reaktif atau primitif,” kata dr Andri.

Sementara itu, Siloam Tumangkeng yang juga ayah kandung Haringga, meminta kepada pemerintah untuk menghapus semua video yang ada di internet. “Ya minta tolong lah agar video itu dihapus karena sudah tidak layak banget untuk dilihat,” kata Siloam.

“Baru sedikit sudah langsung saya matikan. Saya mau pingsan. Tidak tega,” kata Siloam.

“Mungkin kata orang saya begitu tegar. Nanti kalau sedang sendiri atau kadang diwawancari seperti ini keluar air mata, menangis. Saya selalu teringat senyumnya dan dia (Haringga) punya badan. Itu yang tidak bisa hilang,” dia menambahkan.

“Tidak pernah cerita ke saya. Tidak tahu kalau ke kakaknya. Kalau ke saya itu biasa saja. Tapi dia orangnya baik, tidak banyak macam-macam. Kalau main pun tidak pernah jauh-jauh dari sini (daerah rumahnya). Tapi dia pulang malam karena pekerjaannya. Tapi itu pun tidak jauh dari rumah (sekitar 30 menit),” ujar dia.

(int/dtk/peh)

loading...

Feeds