Salat Gaib untuk Eny dan Dr. Dian Korban Kecelakaan Bus yang Mengangkut Rombongan Jemaah Umrah

POJOKBANDUNG.COM, BOJONEGORO – Dari enam korban kecelakaan bus yang mengangkut rombongan jemaah umrah di jalan akses utama Makkah–Madinah, tepatnya di Wadi Qudaid, dua di antaranya adalah jemaah asal Bojonegoro.

Salat Gaib untuk Eny dan dr. Dian Korban Kecelakaan Bus yang Mengangkut Rombongan Jemaah Umrah

Petugas merapikan karangan bunga ucapan duka untuk para korban kecelakaan bus yang mengangkut rombongan jemaah umrah di jalan akses utama Makkah–Madinah, tepatnya di Wadi Qudaid, yakni dua di antaranya adalah jemaah asal Bojonegoro. Foto-foto : Dok. Jawa Pos

Mereka adalah anggota Komisi B DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB, Eny Soedarwati, serta Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah (RSIM) Sumberrejo, dr. Dian Novita.

Kepergian dua sosok ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kolega yang ditinggalkan.

Baca Juga :Protes Masyarakat Terhadap Pengesahan UU TNI Bisa Pengaruhi Persepsi Investor

Yasin, salah satu anggota keluarga Eny Soedarwati, mengungkapkan bahwa keluarga dan kolega sempat berkomunikasi dengan almarhumah sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci.

”Beliau sempat menggelar syukuran,” katanya.

Dalam acara tersebut, Eny meminta doa restu agar diberi keselamatan dalam menjalankan ibadah umrah.

Baca Juga :Komnas Perempuan Ingatkan Kasus Kekerasan Libatkan TNI

”Beliau berencana berada di Tanah Suci selama 17 hari, sekalian mengambil cuti,” ujarnya saat ditemui di kediaman Eny di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen.

Menurut Yasin, Eny adalah sosok yang adil dan dekat dengan rakyat.

Semasa hidupnya, ia bercita-cita membawa kemajuan bagi Bojonegoro melalui jalur legislatif.

Baca Juga :Derasnya Kritik Publik Tak Mampu Membendung Pengesahan UU TNI oleh DPR RI

Ia juga dikenal sering berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat tanpa membeda-bedakan siapa pun.

Yasin mengaku bahwa kabar duka ini membuat keluarga merasa kehilangan. Namun, ia dan keluarga menerima dengan lapang dada karena menganggapnya sebagai takdir. Terlebih, Eny meninggal pada malam Jumat saat melaksanakan ibadah umrah. ”Untuk rencana pemakaman masih belum pasti, tetapi kemungkinan besar akan dimakamkan di Tanah Suci,” terangnya.

Terpisah, Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar, menyampaikan duka cita yang mendalam. Terlebih, almarhumah Eny merupakan kader PKB, sedangkan dr. Dian Novita masih merupakan kerabat dekatnya, bahkan adik sepupunya. “Kami sangat berduka atas kepergian kedua almarhumah,” ujarnya.

Setelah menerima kabar duka tersebut, seluruh jajaran DPC PKB langsung diminta untuk melaksanakan salat gaib. ”Kami sudah mengimbau kepada seluruh jajaran untuk melaksanakan salat gaib bagi semua korban,” imbuhnya.

Sementara itu, meskipun kabar kecelakaan ini telah ramai diberitakan, pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro belum menerima informasi resmi terkait insiden tersebut.

”Memang benar ada dua jemaah umrah asal Bojonegoro yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Namun, secara resmi kami belum mendapat informasi langsung terkait kejadian itu. Saat ini, kami hanya memperoleh informasi dari media,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Bojonegoro, Abdulloh Hafidz.

Ia menambahkan bahwa kedua jemaah tersebut menggunakan travel dari luar Bojonegoro, yaitu Travel Madani Alam Semesta yang berbasis di Bekasi. Hal ini membuat Kantor Kemenag Bojonegoro kesulitan dalam memantau keberangkatan mereka.

”Kami juga belum mendapat kepastian terkait laporan resmi. Jadi, kami masih menunggu,” katanya. (ewi/dan/bgs/ris/jawa pos)

 

 

 

loading...

Feeds