POJOKBANDUNG.com, LEMBANG- Dua monyet liar ditemukan mati disebuah selokan di permukiman warga di Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat (KBB), Sabtu (18/7/2020).
Diduga kedua monyet itu mati setelah diracun warga yang merasa terganggu dengan kehadiran kawanan monyet tersebut.
Ketua RW 6, Ipung Saiful Mukmin (44) menduga pelaku seorang petani warga setempat yang kesal karena ulah monyet ekor panjang yang kerap menjarah perkebunan warga.
“Pelakunya warga RT 3 RW 6, dia berkebun sayuran. Dia kesal lantaran mau panen tapi hasil panennya habis terus. Mungkin monyetnya diracun pakai racun tikus temix,” ungkap Ipung, Minggu (19/7/2020).
Ia menjelaskan, warga sebenarnya menemukan tiga ekor monyet yang terkapar dalam kondisi sekarat. Namun satu di antaranya masih bisa diselamatkan.
“Satu ekor monyet berhasil kita tolong. Yang sekarat itu dikasih minum air kelapa muda sampai akhirnya pulih kembali,” terangnya.
Ipung menyebut, kini warga setempat mencoba mulai menerima keberadaan monyet di wilayahnya dan memberikan makan hewan tersebut secara swadaya.
“Karang Taruna setempat membentuk komunitas yang berkegiatan menyediakan makanan bagi monyet setiap pagi dan sore hari. “Kita namakan Masyarakat Peduli Monyet,” ujar Ipung.
Ia menduga, masuknya kawanan monyet liar ke permukiman warga lantaran stok makanan di habitatnya semakin menipis akibat semakin menyempitnya lahan habitat asli hewan primata berjenis makaka itu.
“Kita mendapat makanan hasil dari sisa buah-buahan di Pasar Lembang. Kita juga menerima bagi warga yang hendak berdonasi untuk monyet,” lanjutnya.
Masih, sejauh ini pihaknya berupaya agar keberadaan monyet di permukiman warga tetap terawat tanpa kelaparan. Hal tersebut untuk mengurangi resiko monyet berperilaku mengancam warga.
“Kita coba untuk adaptasi dulu dengan memberi makan monyet. Kita ada niat dengan perkumpulan untuk membentuk sebuah wisata. Konsepnya, pengunjung yang memberi makan para monyet,” tandasnya.
Ia menegaskan, pelaku yang meracun kawanan monyet tersebut sudah diketahui dan diberi peringatan untuk tidak melakukan hal yang serupa.
“Dari saya kebetulan sudah menegur yang meracun. Lain kali cukup ditakut-takutin aja. Kemarin dari Babinsa datang. Kalau kejadian terulang lagi kita akan proses hukum,” pungkasnya.
(kro)