POJOKBANDUNG.com – Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia sangat memberikan dampak postif bagi seluruh masyarakat Indonsia. Bagi mereka yang memiliki kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan, kini sejak hadirnya program tersebut, sudah banyak masyarakat yang mendapatkan mnafaat yang dihadirkan oleh program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan itu.
Neng Sumarni (42) merupakan seorang ibu rumah tangga sekaligus istri dari buruh tani ini mengaku merasakan perubahan sejak hadirnya Program JKN-KIS. Wanita yang terdaftar sebagai peserta mandiri kelas 3 ini sangat merasakan betul manfaat yang diberikan oleh Program JKN-KIS kepadanya.
“Waktu tahun 2009, saya didiagnosa oleh dokter terkena penyakit kista dan harus dioperasi. Karena tidak memiliki jaminan kesehatan, akhirnya biaya operasi kami tanggung sendiri dengan biaya total 10 juta. Suami saya berusaha untuk meminjam ke tetangga sampai ada barang di rumah yang kami jual juga. Saya kira setelah dioperasi semua sudah hilang, tapi ternyata di tahun 2013 kista itu muncul lagi dan mau tidak mau harus melakukan operasi,” ungkap Sumarni mengawali ceritanya pada Senin (11/11).
Dirinya menambahkan saat ingin melakukan tindakan operasi yang kedua, ia dan suami sempat putus asa. Biaya yang tidak memadai menjadi alasan untuk melakukan tindakan operasi. Namun, para tetangganya memberi tahu jika sebenarnya tindakan operasi dapat dilakukan dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diberikan oleh Dinas Sosial setempat. Atas dasar itu lah yang membuat Sumarni akhirnya mendatnagi Dinas Sosial setempat untuk meminta SKTM untuk melanjutkan tindakan operasinya.
“Saya dan suami sempat putus asa, karena harus melakukan operasi yang kedua. Biaya dari mana, penghasilan suami juga tidak menentu tiap bulannya. Kalau kista ini dibiarkan, pasti semakin parah dan jika dilakuakn operasi juga pasti membutuhkan biaya yang semakin besar. Akhirnya, saya beranikan diri untuk mendatangi Dinsos setempat untuk meminta surat keterangan tidak mampu untuk melanjutkan tindakan operasi,” sambung Sumarni.
Namun, setelah hadirnya Program JKN-KIS yang memberikan banyak manfaat bagi para pesertanya, Sumarni langsung dengan cepat mendaftar menjadi peserta JKN-KIS. Dirinya mengaku mendaftar menjadi peserta untuk berjaga-jaga apabila dirinya diharuskan untuk melakukan tindakan operasi kembali. Benar saja, pada akhir tahun lalu, penyakit kista yang dialaminya muncul kembali. Tapi, kini Sumarni sudah tidak khawatir dengan masalah biaya. Dengan terdaftarnya Sumarni sebagai peserta JKN-KIS, seluruh biaya operasi hingga pemulihan sudah dibayarkan oleh Program JKN-KIS.
“Alhamdulillah setelah pakai JKN-KIS, tidak ada biaya sepeserpun untuk bayar biaya operasi kista. Bahkan menunggu sampai operasipun tidak menunggu lama yang tadinya dijadwalkan bulan ini, justu jadi cepat ke bulan Oktober. Pelayanan yang diberikan juga luar biasa baiknya. Terima kasih JKN-KIS saya merasa puas dengan manfaat yang diberikan,” tutup Sumarni.
Di akhir pertemuannya, Sumarni tidak lupa mengajak kepada masyarakat untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN-KIS, karena dengan terdaftarnya sebagai peserta, masyarakat akan sangat terbantu jika membutuhkan pelayanan kesehatan. Tidak lupa juga, Sumarni mengingatkan kepada seluruh peserta untuk terus rutin membayarkan iurannya tepat waktu. Sebab, jika suatu saat jatuh sakit, karu kepesertaan tersebut dapat langsung digunakan tanpa perlu menunggu terlalu lama.