POJOKBANDUNG.com, CICALENGKA – M. Ryan Fadhilah (13), anak dari pasangan suami isteri, Edi Humaedi (49) dan Omah Rohmah (49), selama dua tahun terakhir ini kerap mengalami pingsan mendadak yang belum diketahui penyebabnya. Rasa khawatir pun menyelimuti orang tua Ryan. Mereka tahu bahwa yang dialami oleh anak keduanya bukanlah pingsan biasa. Beruntungnya seluruh keluarga Edi, yang merupakan Ketua RW 12 Desa Nagreg Kecamatan Cicalengka, sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.
“Dulu saya didaftarkan oleh perusahaan di tempat kerja saya, namun setelah di-PHK pada tahun 2016 saya langsung alihkan ke peserta mandiri berikut keluarga saya juga, karena saya tahu betul manfaat dari program yang dikelola BPJS Kesehatan ini,” ucap Edi, Kamis (22/08).
Edi juga mengungkapkan bahwasanya semenjak terkena PHK dari pekerjaannya, Edi tahu betul bahwa BPJS Kesehatan sudah tidak ditanggung lagi oleh perusahaan. Tapi bagaimanapun juga kesehatan harus diprioritaskan. Dengan hasil dagang kecil-kecilan berjualan kue, Edi menyisihkan sebagian penghasilannya untuk rutin bayar iuran BPJS Kesehatan.
Semenjak menjadi peserta JKN-KIS, Edi merasakan keberadaan program tersebut terus membantunya. Pertama kali saat istrinya mengalami hipertensi, dan kini JKN-KIS pun membantunya bergulat mengatasi kondisi anaknya yang sering mendadak pingsan.
“Waktu itu pingsan untuk kesekian kalinya, saya langsung bawa Ryan ke RS AMC Cileunyi. Di sana, anak saya ditanganinya langsung oleh dokter dan dilayani dengan baik. Setelah diperiksa Ryan dirujuk ke dokter spesialis anak agar ditindaklanjut lebih dalam lagi, takut terjadi apa-apa di tubuhnya,” ujar Edi.
Namun sampai sekarang pada saat Ryan belum kunjung berobat lagi karena Ryan sudah merasa sehat-sehat saja, meskipun dokter pada awal pemeriksaannya belum mengetahui diagnosa penyakit Ryan.
“Kita sebagai orang tua selalu membujuk Ryan untuk segera berobat lagi, mumpung ada BPJS Kesehatan yang menanggung semua biaya jadi tidak perlu khawatir. Tapi karena Ryan juga merasa sehat-sehat saja dan tidak ada keluhan lain, akhirnya pengobatan kami hentikan sementara. Alhamdulillah sekarang pingsannya mulai berkurang,” ucap Edi.
