POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Mengenal sosok wasit asal Kota Bandung (Jawa Barat), Anang Sutardi. Usianya memang tak muda lagi. Namun, dedikasinya untuk persepakbolaan nasional sebagai sang pengadil di lapangan tak diragukan lagi.
Sejak tahun 2010 ia sudah memulai karirnya sebagai wasit amatir. Karirnya terus meningkat pada tahun 2012 ketika ia terpilih menjadi wasit nasional.
Pria yang lahir pada 21 Mei 1981 itu kini usianya sudah menginjak 43 tahun. Akan tetapi, usia bukan suatu masalah besar bagi dirinya. Terbukti, ia sanggup bersaing dengan sejumlah wasit yang notabene usianya lebih muda. Buah kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Saat ini ia termasuk dalam daftar wasit Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Departemen Perwasitan PSSI telah menunjuk wasit dan asisten wasit untuk memimpin jalannya pertandingan Liga 1 musim 2024/2025. Penujukan itu tentunya sudah melalui tahapan yang sangat selektif.
Sebanyak 29 wasit dan 46 asisten sudah disiapkan. Mereka yang terpilih tentunya memiliki performa terbaik yang layak untuk menjalankan tugas berat tersebut.
Untuk diketahui, penunjukan wasit dan asisten wasit ini tidak dilakukan secara sembarangan. PSSI, melalui Departemen Perwasitannya telah melakukan evaluasi mendalam terhadap performa para wasit pada musim lalu di Liga 1 dan Liga 2.
Anang mengatakan, sampai saat ini ia selalu menjaga kondisi fisiknya agar tetap bugar dengan mengkonsumsi buah-buahan hinggga makanan teratur. Terlebih, bukan hanya fisik saja yang jadi penilaian Departemen Perwasitan dalam menujuk kelayakan seorang wasit.
“Jadi bukan hanya fisik saja tapi, mental saat memimpin jalannya pertandingan pun jadi salah satu penilaian penting,” kata Anang.
Menanggapi persaingan wasit di Indonesia, menurutnya, wasit yang usia muda, sekarang kualitasnya sudah bagus-bagus. Dengan begitu, ia pun sangat bersyukur lantaran di usianya yang diatas 40 tahun itu masih bisa memimpin liga kasta tertinggi di Indonesia.
“Alhamdulilah, berkat upaya dan ada rejekinya saya terpilih memimpin liga 1,” ujarnya.
Disisi lain, Anang yang memiliki keseharian melatih sepakbola usia dini di SSB POR Uni ini, sangat menikmatinya. Jadwal ia melatih biasanya tiga kali dalam seminggu. Dari mulai hari Selasa, Kamis dan Minggu.
Otomatis, dengan aktivitasnya itu, ia pun merasa senang bisa dekat anak-anak sekaligus mengamalkan ilmu sepakbolanya dengan telaten serta ikhlas. Anak-anak serta orang tua siswa di UNI terutama di Class 2014 pun, sangat mencintai kepemimpinannya baik saat melatih maupun diluar lapangan.
“Saya sudah mengaggap murid saya itu seperti anak sendiri. Semoga semua murid saya ini bisa tercapai cita-citanya,” tuturnya.