POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi meminta seluruh pemangku kebijakan di Jawa Barat untuk menyiapkan manajemen khusus untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di titik temu tol Cipali dan Cisumdawu, di KM 152.
Dirinya menilai dengan adanya manajemen khusus di titik tersebut potensi kemacetan akan bisa ditekan dengan baik.
“Yang harus benar – benar diperhatikan kita tahu bahwa tol Cipali untuk mudik kali ini akan tetap dua jalur dan tol Cisumdawu juga tahun ini mulai beroperasi, jadi di KM 152 itu ada potensi kontraksi arus lalu lintas, sehingga harus ada manajemen khusus,” kata Budi.
Dia pun kini telah meminta Polri dan Jasa Marga untuk berkolaborasi untuk memperhitungkan kemungkinan jumlah kendaraan yang akan melintas di tol Cipali. “Jabar adalah tempat yang paling penting untuk diamankan untuk melaksanakan mandat presiden agar layanan ini menjadi baik, tagline ‘Mudik Ceria Penuh Makna’ ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan menyampaikan, pihaknya sudah memetakan sejumlah titik kerawanan mudik dan arus balik lebaran 2024. Beberapa titik yang dimaksud olehnya antara lain Km 152 pertemuan antara Tol Cisumdawu dan Cipali, Km 48 tol layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), hingga Km 87 Tol Cipali.
“Untuk antisipasinya kita sudah menginstruksikan ke Kapolda dan Kapolres agar menyiapkan sejumlah CB (Cara Bertindak) seperti Contra Flow, one way, sampai menerjunkan tim urai. Korlantas juga sudah memback-up kendaraan operasional,” sebut Aan.
Dia menjelaskan potensi kemacetan selama mudik bisa terjadi akibat bottleneck atau penyempitan jalur, hingga pelambatan kendaraan yang terjadi di sekitar rest area.
“Untuk itu kita sudah siapkan semua strategi tadi dengan harapan para pengendara ini bisa lebih mematuhi aturan yang ada selama mudik kali ini,” ujarnya.
Tak hanya itu pada mudik kali ini pihaknya telah menyiapkan dua ruas tol fungsional untuk dilalui masyarakat pada mudik kali ini. “Kita juga ada tol fungsional yang diberlakukan seperti Tol Cimanggis-Cibitung, dan itu akan menjadi krusial, dari Jasamarga juga sudah kasih ke kita parameter termasuk soal berapa kendaraan yang boleh lewat per jamnya, jadi kita pegang parameter itu untuk pengendalian arusnya nanti,” sebut dia.
“Jawa Barat ini menjadi yang luar biasa karena selain dilewati pemudik dari arah Jabodetabek, Jabar juga jadi tujuan para pemudik, ke tiga juga Jabar ini masuk ranking tiga daerah asal pemudik tertinggi,” pungkas Aan. (rup)
