Warga Bandung Barat Dibikin Pusing, Harga Beras Terus Meroket Naik

Ilustrasi pedagang di kota Bandung.

Ilustrasi pedagang di kota Bandung.

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Harga komoditi pangan jenis beras di Kabupaten Bandung Barat terus meroket naik. Bahkan kenaikan tersebut membuat masyarakat mengaku berat dengan harga beras yang tak kunjung turun.


Pedagang beras di pasar tradisional Tagog Padalarang, Ujang Daryana (63), mengatakan, kenaikan beras tersebut merata di berbagai jenis beras baik bawah, medium hingga premium.

“Untuk beras kelas bawah yang sebelumnya harganya di kisaran Rp13.500 per kilogram kini menjadi Rp14.000-Rp14.500 per kilogram,” katanya saat ditemui, Kamis (1/2/2024).

Ia menambahkan, harga beras medium naik dari sebelumnya Rp14.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram. Sementara beras premium dijual Rp Rp16.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 15.000.

“Sudah satu minggu naik. Penyebabnya engga tahu, saya kira mau turun di awal tahun. Malah semakin naik,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini kenaikan harga beras di Kabupaten Bandung Barat semakin parah. Pasalnya, jika dibandingkan tahun 2023, kenaikan di awal tahun 2024 terjadi hampir dua kali.

“Paling mahal beras Cianjur, itu premium. Sekarang beras dari Kuningan dan Tasik pun sama ikut naik. Ini paling parah,” katanya.

“Dibanding pandemi Covid-19, ini pebih terasa. Konsumen pun sekarang beli malah ada yang setengah kilogram sampai satu kilogram,” imbuhnya.

Ia menegaskan, intervensi yang dilakukan pemerintah sejauh ini belum bisa menekan angka beras yang kian terus naik dan mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Pemerintah kasih bantuan beras murah, saya kira bisa menekan harga. Malah makin mahal,” tandasnya.

Sementara itu, pedagang lain di pasar Curug Agung, Enung (50), menjelaskan, dirinya memilih tidak menaikan harga beras secara keseluruhan. Hal itu dilakukan lantaran kebingungan dengan harga jual yang harus dipatok.

“Penjual lain rata menaikan, tapi di saya engga semuanya. Takut kunsumen hilang,” katanya.

Salah seorang warga Padalarang, Obay (45) mengatakan, dirinya mengaku kebingungan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah harga kebutuhan pokok yang terus naik.

“Bagi saya bingung lah, penghasilan tetap tapi barang yang harus dibeli terus mengalami kenaikan,” katanya.

Warga lain, Wiwin (58), mengeluhkan hal yang sama. Dia membeli beras medium tahun lalu seharga Rp 320.000 per karung isi 25 kilogram. Beberapa waktu lalu, harganya naik menjadi Rp 370.000 satu karung.

”Saya tidak tahu akan naik berapa lagi kalau beli beras. Yang ada sekarang masih sisa beras akhir tahun lalu,” pungkasnya. (kro)

Loading...

loading...

Feeds