Pedagang Kedelai Pasar Tagog Padalarang Keluhkan Sepi Pembeli



SUASANA: Pedagang kedelai Pasar Tagog Padalarang. AGUNG EKO SUTRISNO/ RADAR BANDUNG 

SUASANA: Pedagang kedelai Pasar Tagog Padalarang. AGUNG EKO SUTRISNO/ RADAR BANDUNG 

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Naiknya harga komoditas kedelai di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikeluhkan para pedagang. Pasalnya, harga kedelai yang berada di kisaran harga Rp 12.000-Rp 13.000 per kilogram kini menginjak harga Rp 15.000 per kilogram.

BACA JUGA: Hengky Kurniawan Resmi Diusulkan Bupati Bandung Barat Definitif

Salah seorang pedagang kedelai di Pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ramadhan (25) mengatakan, naiknya harga kedelai tersebut sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

“Harga kedelai semakin naik, saat ini per kilogramnya menjadi Rp15.000,” ucapnya, Minggu (9/10).

Sebelumnya, sebut dia, kedelai sebagai salah satu bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu itu dijual dengan harga Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram.

“Naiknya itu bertahap, sebulan lalu Rp12.000 terus naik lagi menjadi Rp13.000, dan saat ini menjadi Rp15.000 per kilogram,” sebutnya.

Ia menuturkan, dengan naiknya harga kedelai saat ini tak sedikit pedagang tahu dan tempe langganannya yang mengeluhkan tingginya biaya pembelian bahan baku.

“Kondisi ini juga dikeluhkan para konsumen yang kerap belanja ke kios saya. Mungkin, salah satunya dampak dari naiknya harga kedelai,” tuturnya.

BACA JUGA: Puluhan Anak Mitra Berprestasi di Bandung Raih Beasiswa Grab

Hal serupa diungkapkan Mak Jhon (58) seorang pedagang lainnya. Menurutnya, harga kedelai saat ini diprediksi bakal terus melonjak naik

Ini terlihat dari sulitnya mencari kacang hijau yang saat ini sulit didapat.

“Kacang-kacangan sekarang itu selain naik juga susah, kacang kedelai sekarang di saya Rp 18.000 perkilo,” ucapnya.

Akibat adanya kenaikan harga tersebut, sambung dia, pihaknya mengalami penurunan penjualan.

“Untuk pasokan tidak sulit tapi kesulitan menjualnya karena harga mahal,” ujarnya.

Ia berharap, adanya kenaikan harga kedelai yang telah terjadi dalam beberapa pekan ini dapat segera diatasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat dengan harapan memperlancar perekonomian masyarakat terutama perajin tempe dan tahu.

“Harapannya harga stabil kasihan perajin tempe dan tahu. Kalau produk tempe di perkecil tidak laku dijual, tapi di sisi lain harga bahan bakunya melambung tinggi,” pungkasnya.

(kus)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …