POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Para penjual daging sapi di Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meradang lantaran melonjaknya harga daging sapi.
Rencananya kenaikan harga daging sapi yang melonjak tersebut bakal terjadi selama lima hari, mulai hari ini hingga Jumat 4 Maret 2022.
Salah seorang penjual daging sapi, Bembi juanda (45) mengatakan, harga daging sapi pun saat ini tengah mengalami kenaikan. Awalnya, Rp120.000 per kilogram.
“Kalau sekarang mencapai Rp130.000 dan Rp150.000 per kilogram. Kondisi ini sudah dua mingguan lebih,” katanya.
Sebelum adanya kenaikan harga, Bembi menerangkan bahwa biasanya dirinya bisa menjual daging sapi perhari mencapai satu kuintal.
“Kalau dengan kondisi sekarang ini paling mencapai 30-40 kilogram perhari,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menuturkan kenaikan harga daging sapi di dalam negeri lantaran pasokan impor dari Australia berkurang.
“Kebutuhan sapi siap potong di tiga provinsi, yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persen di antaranya dari Australia. Hanya 7 persen dari sapi lokal,” ungkapnya.
Sementara, ia melanjutkan pasokan sapi dari Australia berkurang karena pengurangan kapasitas ekspor di Negeri Kanguru, yaitu dari 80 persen menjadi hanya 44 persen.
Alasannya, produksi sapi di Australia belum pulih 100 persen. Pertumbuhan sapi belum normal seperti biasanya. Tak heran, harga daging sapi di beberapa wilayah jadi lebih mahal.
Diketahui, harga daging sapi melonjak menjadi Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram (kg) beberapa waktu belakangan. Padahal, normalnya harga daging sapi dipatok Rp120 ribu per kilogram.
(kro)