Kasus Covid di Bandung Barat Meningkat, Dinkes Gencar 3T

ILUSTRASI: Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung. (FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

ILUSTRASI: Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung. (FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat melaksanakan Tracing, Testing dan Treatment (3T) secara masif. Pasalnya, kasus di wilayah ini terus mengalami lonjakan signifikan.
Berdasarkan data Dinkes KBB pertanggal 1 Februari 2022 menyebut, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 101 orang dan satu orang diantaranya menjalani perawatan di RSUD Lembang.
Kepala Dinkes KBB, Eisenhower Sitanggang mengatakan,  sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan varian Covid-19 tersebut. Hingga saat ini, sampel masih menjalani peneliti Whole Genome Sequencing (WGS).
“Dinkes Kabupaten/Kota belum memiliki fasilitas laboratorium WGS. Jadi saat ini kita sedang menunggu hasil tes WGS yang dilakukan Labkesda Jabar selama tiga sampai tujuh hari  Setidaknya ada 130 sampel yang sedang diperiksa,” katanya, Senin (1/2/2022).
Ia menambahkan, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki gejala ringan dan sebagian lagi merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Selain itu, pihaknya pun melakukan sejumlah SOP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Bagi yang tanpa gejala dan OTG menjalani isolasi mandiri dan satu orang diantaranya menjalani perawatan di RSUD Lembang. Kita juga tetap melakukan prosedur penanganan yang maksimal,” katanya.
Eisen menyebut, Dinkes KBB juga melakukan upaya preventif berupa pemeriksaan bagi warga yang telah melakukan perjalanan luar daerah maupun luar negeri.
“3T kita lakukan secara maksimal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin meluas,” katanya.
Sementara itu, saat disinggung terkait ketersediaan bad rumah sakit rujukan Covid-19, ia menegaskan, pihaknya tetap menyiagakan bad seperti jumlah pada saat lonjakan kasus pada tahun 2021 lalu.
“Untuk di rumah sakit semua RSUD seperti 2021. Ada enam RS untuk RSUD Cililin 30, RSUD Lembang 34, RSUD Cikalong 34, RSCK 44, RS Kharisma 20 dan RS Jiwa Provinsi 8. Hingga saat ini keterisian bad 0,6 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi di jajaran Satgas Covid-19 KBB. Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan skema penanganan terkait lonjakan kasus di wilayahnya.
“Besok kita akan rapat untuk mempersiapkan skema agar lonjakan kasus Covid-19 di KBB tidak terus bertambah termasuk mencari penyebab adanya lonjakan kasus ini,” pungkasnya.
(Kro)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …