POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH- Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali bertambah menjadi 20 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak ada yang bergejala klinis.
Berdasarkan Data Dinkes KBB pertanggal 24 Januari 2024 menyebut setidaknya 19.175 orang terkonfirmasi positif dan 18.889 dinyatakan sembuh. Sementara itu, 266 orang meninggal dunia.
Kepala Dinkes KBB, Eisenhower Sitanggang mengungkapkan, warga yang terpapar Covid-19 tersebut lantaran tranmisi lokal. Artinya bukan terpapar akibat mobilitas luar daerah.
“Berdasarkan informasi warga yang terpapar Covid-19 tersebut bukan karena perjalanan daerah ataupun luar negeri,” katanya, (24/1).
Ia mengutarakan, hingga saat ini masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak memiliki riwayat penyakit bawaan (Comirbid). Sebagian besar, tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Kebanyakan dari jumlah 20 ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sementara itu untuk yang lain gejala yang dirasakan seperti flu biasa,” katanya.
Eisen menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya warga yang terpapar Covid-19 varian Omicron maupun Delta.
Namun demikian, sample warga yang terpapar Covid-19 telah dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. “Secara otomatis seperti itu, usai PCR dilakukan sampel langsung dikirim,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 KBB, Asep Sodikin mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan agar virus tersebut tidak kembali menyebar di Bandung Barat.
“Kita juga saat ini terus melakukan gebyar vaksinasi booster atau dosis tiga kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan, saat ini Pemkab Bandung Barat mengikuti arahan pemerintah pusat untuk menerapkan PPKM level 2 guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.
“Kita ikuti arahan pemerintah pusat, apalagi saat ini tingkat penyebaran Covid-19 masih terbilang rendah tapi kita akan optimalkan upaya antisipatif,” pungkasnya.
Sebelumnya, angka kasus Covid-19 di wilayah KBB berada pada angka nol kasus pada awal Januari 2022.
Jubir Satgas COVID-19 KBB Agus Ganjar Hidayat mengatakan, hal tersebut berkat kerja keras semua pihak baik masyarakat maupun stakeholder terkait lainnya, termasuk tenaga kesehatan (nakes).
Pihaknya meminta, masyarakat tetap waspada dan tidak kendur menjalankan prokes. Dengan begitu, risiko penyebaran Covid-19 dapat ditekan secara maksimal.
“Bagi yang belum divaksin segera divaksin, dan kepada orang tua serta institusi pendidikan terus sasar anak usia 6-11 untuk disuntik vaksin COVID-19 sesuai instruksi pemerintah,” katanya. (kro)