Dengan keleluasaan tersebut, lanjut dia, dimungkinkan berbagai efek negatif yang terjadi selama ini dapat dikurangi, bahkan dikikis habis.
“Melalui penerbitan SKB 4 Menteri tersebut lahir harapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) akan kembali pada nuansa normal dengan kekerapan intensitas komunikasi antara siswa dengan para gurunya,” bebernya.
Ia menegaskan, komunikasi yang selama ini sudah terbangun antara sekolah dengan orang tua siswa tidak serta merta harus tergerus seiring dengan pemberlakuan PTMT yang mendekati kondisi normal.
“Bangunan komunikasi di antara keduanya harus terjalin lebih intens, sehingga terjadi sinergitas keduanya dalam ikut serta mendorong setiap siswa agar menjadi personal yang siap menghadapi dinamika kehidupan masa kini dan masa depan,” pungkasnya.
(kro)