POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung Barat didorong untuk bertransaksi jual beli melalui teknologi digital.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud KBB, Hanny Nurismandiyah menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi tantangan saat ini terutama di masa pandemi Covid-19.
“Tentunya pandemi Covid-19 ini sangat terasa bagi pelaku ekraf di Bandung Barat karena aktivitasnya dibatasi oleh penerapan PPKM,” katanya saat dihubungi, Rabu (24/11).
Ia menambahkan, pihaknya saat ini terus melakukan pelatihan bagi para pelaku ekraf di wilayahnya. Dengan begitu, aktivitas jual beli bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka.
“Dengan dampak yang dirasakan dengan menurunnya omet tentu harus ada cara bagaimana produksinya bisa tetap menghasilkan,” ungkapnya.
Sejauh ini, pihaknya terus melakukan pendataan bagi para pelaku ekraf yang ada di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan untuk memutakhirkan data yang ada.
“Pendataan terus berjalan hingga saat ini sudah tercatat 1000 lebih para pelaku ekraf,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pengrajin Cobek di Padalarang, Evi menjelaskan, pihaknya saat ini menggunakan layanan media sosial untuk memasarkan barang dagangannya.
“Kita pakai akun Facebook dan Instagram untuk menjual hasil produksi,” tuturnya.
Ia menyebut, walaupun tidak secara signifikan mendongkrak omset namun dari berjualan melalui medsos cukup membantu penjualan.
“Alhamdulillah ada aja yang mesan online walaupun tidak seramai biasanya ketika datang ke toko,” pungkasnya.
(kro)