POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Dendih menegaskan, hingga saat ini Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Bandung Barat masih berjalan lancar.
Pasalnya, hingga pekan keempat ini tidak ada kendala berarti. Apalagi, temuan kasus pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut lantaran penerapan protokol kesehatan di sekolah yang melaksanakan PTMT sangat ketat.
Asep mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena hingga saat PTMT digelar tidak ditemukan adanya kasus pelajar yang terpapar Covid-19.
“Alhamdulillah, tidak ada dan mudah-mudahan tidak ada di KBB ini. Dan kalaupun ada sekolah yang siswanya positip Covid-19, maka PTMT dihentikan minimal 3 kali 24 jam,” katanya di Ngamprah, Selasa (25/10/2021).
Meski demikian, Asep mengimbau kepada sekolah yang sudah menggelar PTMT untuk tetap menjaga protokol kesehatan. “Apabila ada salah seorang anak didiknya yang sakit, maka dipersilakan belajar daring saja,” ujarnya.
Asep pun berpesan, bagi para tenaga pendidik untuk tetap datang lebih awal sebelum para pelajar tiba ke sekolah. Hal itu untuk memastikan keadaan siswa dalam keadaan baik, agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Skema sekolah di saat Pandemi ini, berbeda dibanding belajar pada saat normal. Itu, untuk menjaga prokes sehingga pembelajaran berlangsung lancar,” ucapnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini masih ada diantaranya sekolah yang belum melaksanakan PTMT.
“Itu tergantung dari kesiapan sekolah serta keputusan Gugus Tugas yang merekomendasikan dilaksanakannya PTMT tersebut,” tambahnya.
Kepala Bidang SMP Disdik KBB, Rustiyana menyebutkan, dari 183 SMP negeri dan swasta se-KBB, baru 120 sekolah yang sudah melakukan PTMT.
“Itu data yang baru masuk ke kita. Bisa saja sudah melakukan PTMT, tapi laporannya belum masuk ke kita,” ujarnya.
Bagi sekolah yang belum menyelenggarakan PTMT salah satu alasannya lantaran belum mendapat izin orangtua. Terutama sekolah swasta, yang lebih memilih PTMT akan diberlakukan mulai Januari mendatang.
Untuk pelaksanaan PTMT tersebut, di tingkat SMP secara bertahap. Diawali pada 20 September 2021, yang siap melaksanakan PTMT terdapat 35 sekolah.
Kemudian pada 27 September, bertambah lagi sebanyak 74 sekolah, disusul 4 Oktober 6 sekolah dan 11 Oktober sebanyak 5 sekolah.
Sementara capaian vaksin, bagi pelajar SMP untuk dosis satu dari 61.078 orang, yang sudah divaksin sebanyak 40.468 orang atau baru 67 persen.
“Dari jumlah total siswa SMP yang belum divaksin diantaranya karena usianya masih di bawah 12 tahun atau saat divaksin, tensinya tinggi,” beber Rustiyana.
Guru dan tenaga pendidikan lainnya, yang sudah melakukan vaksin 3.982 orang dan yang belum 997 orang. Menurut Rustiyana, yang belum mengikti vaksin tersebut diantaranya karena mengidap penyakit bawaan.
Kepala Bidang SD Disdik KBB, Dadan Supardan mengatakan jumlah sekolah yang sudah melakukan PTMT dari 681 SD, sebanyak 666 sekolah atau 97 persen.
Terkait vaksinasi di tingkat SD, kata Dadan jumlahnya relatif sedikit. Usia SD, masih di bawah 12 tahun sehingga tidak dilakukan vaksinasi.
“Hanya bagi sekolah yang sudah melaksanakan PTMT, tetap harus disiplin menjaga protokol kesehatannya,” pungkasnya. (kro)