POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dealer motor listrik Electric Vehicle Indonesia (Elvindo) kini sudah hadir di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Ciungwanara. Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa transportasi berbasis energi terbarukan sudah mulai menggeliat.
Elvindo sendiri merupakan produsen kendaraan listrik roda dua asli Indonesia yang pabriknya berada di Tangerang. Kota Bandung menjadi tempat delaer resmi ke sembilan di Indoensia.
Komisaris motor listrik Elvindo, Komjen Pol Purn Setyo Wasisto menyatakan sudah ada 25 produsen pembuat kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri sudah membuat road map bahwa pada 2025 mengalihkan penggunaan kendaraan dengan tenaga fosil ke listrik.
Dilihat dari nilai ekonomis, kendaraan listrik bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan bensin. Ini pun berlaku dari segi perawatan, karena tidak perlu mengganti oli.
Hanya saja, yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah dari segi harga. Kendaraan berbasis tenaga listrik masih dinilai lebih tinggi. Ia optimistis, seiring berjalannya waktu, masalah tersebut bisa teratasi.
“Manfaat paling besar dari kendaraan listrik salah satunya dapat mengurangi polusi dan ramah lingkungan. Saya melihat ke depan mau tidak mau, suka tidak suka kendaraan listrik ini menjadi pilihan,” kata dia usai peluncuran dealer, Sabtu (20/3/2021).
Pemerintah pun, memberikan subsidi untuk BBM fosil sekitar Rp70 triliun. Dengan penggunaan motor listrik, maka BBM yang digunakan sebagian besar oleh Motor akan berkurang. “Kalau sudah menggunakan listrik akan sangat terkurangi BBM ini dan pemerintah tidak terbebani,” katanya.
Di tempat yang sama, salah satu owner dealer, Taufik Darmawan menjelaskan bahwa di tempat dealer sudah tersedia parkir spot untuk kendaraan listrik berserta tempat mengisi daya.
“Jadi tinggal cas saja dan bayangkan cuma satu KWH, paling Rp. 1400 sampai Rp. 2000 rupiah saja, jauh lebih efisien. Motor listrik itu tidak ada ganti oli, yang ada cuma oli rem, di sini juga nanti jadi tempat service centrenya juga tapi kendaraan listrik ini nyaris tidak ada maintenance karena motornya juga tidak ada rantai, seperti HP juga kan jarang service,” kata dia.
“Kecepatannya hanya 70-60 km, kemudian tidak ada uang bensin, tinggal colok saja. Begitu banyak benefitnya dari kendaraan listrik ini. Penggantian sparepartnya minim, keberadaan dealer ini penting untuk meningkatkan kepercayaan pengguna, kalau ada masalah bisa datang ke sini,” Taufik melanjutkan.
Visinya dalam industri kendaraan listrik adalah ingin mengkonversi kendaraan konvensional secara bertahap. Keberadaan dealer adalah langkah pertama yang sudah berjalan.
Ia mengungkapkan, harga motor dianggap kompetitif karena dijual dari harga Rp. 15 juta sampai Rp. 17 juta, sudah termasuk STNK dan BPKBnya.