POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
UPT Bandung, melakukan pemasangan spacer pada titik midspan joint di Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet). Spacer dipasang mengapit midspan joint pada seluruh titik di Sutet 500 kV di wilayah kerja UPT Bandung.
Penambahan spacer pada midspan joint dilakukan sebagai tindakaan preventif mengantisipasi penurunan kekuatan midspan joint, yang dapat menyebabkan konduktor putus sehingga mengakibatkan penyaluran energi listrik terhenti. Hal ini dapat berdampak pada munculnya ganggauan pada sistem transmisi dan mengakibatkan
ketidakstabilan sistem, bahkan bisa mengakibatkan black out.
Di bawah komando Supervisor PDKB Jaringan, Windu Adi Prasetya dan Manager Bagian PDKB Ahmad Mubarok, selaku penanggung jawab pekerjaan, Tim PDKB UPT Bandung melaksanakan Job Safety Analysis (JSA) pada lokasi midspan joint, SUTET 500 kV BDSLN– MDCAN T.82 arah T.81, Kamis (11/2/2021).
“Dari hasil JSA, disusun analisa keselamatan pekerjaan dengan kesimpulan, pekerjaan penambahan spacer dapat dilaksanakan dengan metode PDKB atau tanpa pemadaman listrik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap dapat menikmati penyaluran energi listrik pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung,” ucap Ahmad Mubarok.
Ahmad Mubarok mengungkapkan, pekerjaan tersebut direncanakan dan dijadwalkan selama dua hari, yakni 15-16 Februari 2021.
Empat hari setelah pelaksanaan JSA, Senin (15/2/2021), Tim PDKB Jaringan UPT Bandung berkolaborasi dengan Tim Pemeliharaan Jaringan (Har Jar) ULTG Bandung Selatan mulai melaksanakan pekerjaan penambahan spacer.
“Pekerjaan hari pertama dilaksanakan pada dua titik midspan joint, yakni Fasa S dan Fasa T. Sedangkan hari kedua dilaksanakan pada satu titik, yakni Fasa R.” imbuhnya.
Tim PDKB UPT Bandung dipimpin Pengawas Pekerjaan, Rizky Gumilar Ardiansyah dan Pengawas K3 Arie Ashari beserta 10 personil pelaksana yang dibantu Tim Har Jar ULTG Bandung Selatan.
Pekerjaan penambahan spacer pengapit midpsan joint dimulai sejak dinonaktifkannya auto recloser pada GITET Bandung Selatan serta GITET Mandirancan. Pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan metode barehand (sentuh langsung).
“Personil PDKB memasuki area bertegangan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, personil selanjutnya merambat melalui konduktor dengan mengenakan pakaian konduktif lengkap dan sepatu konduktif berbahan serat nomex aramid dan serat baja yang mampu menahan tegangan hingga 765.000 Volt, sambil membawa spacer di punggung menuju titik midspan joint lalu memasang spacer dengan posisi mengapit misdspan joint.
“Setelah Tim PDKB UPT Bandung atau yang lebih dikenal dengan PDKB Maung Bodas berjibaku dengan tegangan 500.000 Volt selama dua jam lebih di hari pertama dan 3 jam lebih pada hari kedua, pekerjaan penambahan spacer pada midspan joint dapat diselesaikan dengan lancar dengan total gain saving Rp74.846.720,” paparnya.
Pekerjaan penambahan spacer pada saluran transmisi akan dilanjutkan pada titik–titik midspan joint yang lain, khususnya pada SUTET 500 kV untuk menjaga keandalan back bond sistem Jawa-Bali.
“Semoga dengan penambahan spacer ini dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan PLN dan menjaga konsistensi PLN untuk terus menerangi Indonesia tanpa henti,” tandasnya.