POJOKBANDUNG.com, SUMEDANG– Petaka tanah longsor yang menerjang Perumahan Pondok Daud Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung belum lama ini menyisakan duka mendalam bagi para korban dan kerabat dekatnya. Betapa tidak, bencana itu telah meluluhlantakkan bangunan dan harta benda milik korban bahkan menelan banyak korban jiwa.
Selain itu, kesedihan yang sangat mendalam juga dirasakan pasangan kekasih Indri Febrianti (23) dan Dani Rusmawan (29). pasalnya kebahagiaannya berubah menjadi kesedihan seketika karena rencana pernikahannya yang akan digelar pada Minggu 10 Januari 2021 harus batal, terlebih calon pengantin perempuan harus kehilangan kedua orang tua beserta anggota keluarga lainnya karena tertimpa longsor.
Informasi yang didapat radarsumedang.id. Berbagai persiapan telah dilaksanakan keluarga kedua mempelai mulai mendekorasi tempat resepsi dan penunjang lainnya untuk menyukseskan pernikahan yang seharusnya dilaksanakan pada Minggu (10/01) lalu.
Namun takdir berkehendak lain, saat pesta dibayangkan akan indah malah menjadi nestapa. Konon, persiapan pernikahan tersebut diyakini telah mencapai 99 persen, tinggal resepsi dan akad atau ijab kabul.
“Sangat sedih sekali, pernikahan yang sudah direncanakan beberapa bulan lalu, malah berujung seperti ini (maut red),” ucap calon penganten perempuan Indri Febrianti (23) kepada Radar Sumedang.
Yang paling menyedihkan, kata ia, akibat musibah tersebut ia beserta kakakya harus kehilangan kedua orang tua dan enam anggota keluarganya karena pada saat kejadian tengah berada dilokasi.
“Ketika longsor pertama, saya sedang berada dikamar tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh setelah itu terdengar suara benturan keras, dan belum sampai rumah,” ucap Indri dirumah pamannya di Dusun Pamatang RT 03 RW 09 Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung.
Karen khawatir, dirinya bersama keluarganya langsung mengungsi ke rumah saudaranya dan menggembok rumah sebelumnya, pasca kejadian longsor pertama, keluarganya telah memutuskan rencana pernikahan akan dilakukan hanya ijab qobul saja yang akan dilakukan dirumah saudara.
“Beberapa saat setelah itu, ada warga sini yang ingin memberikan kado, dan kebetulan surat maskawin ketinggalan, serta membawa bahan mentah masakan, sehingga rumah yang sudah digembok dibuka kembali. Tak berselang lama longsor kedua terjadi dan mengubur rumah saya, termasuk Ibu dan Ayah,” katanya sembari meneteskan air mata.
Ia mengaku, untuk mempersiapkan acara pernikahan tersebut sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp20 juta lebih,
Sementara itu, calon pengantin laki-laki Dani Rusmawan (29) mengaku telah mengetahui bahwa rumah calon istrinya terkena musibah longsor, dan telah siap apabila di gelar apabila hanya ijab qobul saja.
“Ketika akan berangkat bersama rombongan dari Cililin, informasi awal via wa dan tlp menginformasikan informasi tersebut, dan ketika akan berangkat informasi baru bahwa kedua calon mertua saya belum diketemukan dilokasi,” katanya.
Sehingga, kata ia, karen kondisi seperti itu dan tidak mungkin dipaksaka keberangkatannya pun tidak jadi dilakukan.
“Mungkin ini jalan dari Allah SWT untuk saya dan calon istri dengan cobaan seperti ini
semoga ada hikmahnya, dan saya terima dengan ikhlas,” katanya.
Ia pun mengaku, setelah dirundingkeun kembali bersama kedua belah pihak rencananya prosesi pernikahan akan dilaksanakan tanggal 28 Januari 2021 bertempat di Dusun Pamatang RT 03 RW 09 Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung.
“Meski hanya ijab qobul saja, semoga diberikan kelancaran, mohon doanya,” tutupnya. (tha).