“Zaman dulu di keraton atau ditengah masyarakat, tarian sering digunakan untuk menamakan nilai budaya dan norma. Nah, sekarang kenapa saya angkat tema itu karena banyak sisi positif yang bisa disebarluaskan dari seni tari,” papar Juju.
Perempuan lulusan Ohio State University, Amerika Serikat itu berharap, karya yang telah ia ciptakan bisa bermanfaat untuk masyarakat dan berguna bagi dunia pendidikan. Terlebih, guru besar dilingkungan seni tari saat ini begitu langka, bahkan di kampus UPI sekalipun.
“Mudah-mudahan karya dan ilmu yang saya punya bisa bermanfaat untuk masyarakat luas dan dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni tari,” pungkasnya.
Sekadar untuk diketahui, delapan Guru besar yang dikukuhkan ialah, Prof. Dr. Uyu Wahyudin, M.Pd sebagai Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A, guru besar dalam Bidang Pengembangan Kurikulum pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Prof. Dr. Wachyu Sundayana, M.A, guru besar dalam bidang Pendidikan Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Prof. N Tatat Hartati, M.Ed., Ph. D, dalam bidang Ilmu Pedagogi Bahasa SD pada Fakultas llmu Pendidlkan (FIP).
Prof. Dr. Syahidin, M.A, dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial (FPIPS). Prof, Juju Masunah, S.Kar., M.Hum, Ph.D pada bidang Pendidikan Seni Tari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD). Prof. Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si pada Departemen Pendidikan Matematika (FPMIPA). Prof, Dr. H Encep Syarief Nurdin, Drs., M.Pd., M.Si pada bidang Ilmu Kebijakan Publik Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.