POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – 25 orang calon direksi bank BJB akan diseleksi oleh Gubernur Jawa Barat sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Maret mendatang.
Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Eddy Nasution memilih enggan mengungkap nama puluhan calon direksi tersebut. Yang pasti, ia sebut, mereka hadir setelah proses penyeleksiankan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) bank BJB.
“Kalau Pak Gub sudah dapat nama itu, nanti akan dikirim ke KRN untuk dikirim ke OJK untuk di-fit and proper,” kata Eddy di Bandung, Rabu (20/3/2019).
Selanjutnya, kandidat yang lolos tes di OJK akan ditentukan nasibnya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) pada 30 April mendatang.
Terlebih, nama-nama yang akan diseleksi Emil sebelum dikirim ke OJK ini masih bisa berubah termasuk dari luar calon yang saat ini sudah dikantongi Emil. Hanya saja, menurutnya mantan wali kota Bandung ini akan mengerucutkan 25 calon direksi tersebut menjadi sekitar delapan nama.
“Kemungkinan delapan atau, tergantung nanti Pak Gub mau ganti enggak di dalam lagi yang lain. Kan enggak tahu,” kata dia.
Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan, lanjut Eddy, OJK akan menguji dua kandidat untuk masing-masing posisi direksi Bank BJB. “Tapi kata OJK, satu (kandidat) pun cukup, ada aturan baru,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini terdapat beberapa posisi direksi yang kosong di Bank BJB. Salah satunya direktur komersial dan UMKM yang terakhir diisi almarhum Agus Gunawan.
Tak hanya itu, menurutnya Emil pun mewacanakan penambahan posisi direksi baru yang khusus menangani sistem informasi dan teknologi (SIT) perbankan. “Pak Gub mewacanakan nambah satu direktur IT. Karena tanpa IT, bank ini ketinggalan. Jadi Pak Gub antisipasi,” katanya.
Disinggung kualitas SIT Bank BJB yang belum maksimal sehingga menjadi alasan Emil menambah posisi direksi tersebut, Eddy tidak membantahnya. “Saya tidak mengatakan itu, tapi real-nya sebagian begitu,” katanya.