IPM Kesehatan di Jabar Meningkat

Kepala Dinas Kesehatan  Jawa Barat Dodo Suhendar memberikan piagam ucapan terimakasih atas kerjasama dan dukungan sosialisasi program kesehatan di wilayah Jawa Barat pada Tahun 2018 kepada Radar Bandung, Selasa (8/1/2018). di Bapelkes.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dodo Suhendar memberikan piagam ucapan terimakasih atas kerjasama dan dukungan sosialisasi program kesehatan di wilayah Jawa Barat pada Tahun 2018 kepada Radar Bandung, Selasa (8/1/2018). di Bapelkes.

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Dodo Suhendar mengklaim Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan di Jabar meningkat. Meski begitu, Ia mengaku masih belum mencapai target yang diharapkan.

Dodo mengatakan, target IPM bidang kesehatan di Jabar adalah 80% di tahun 2018 kemarin. Sedangkan yang sudah terealisasi sekitar 70,2%. Dia berharap, Kepala Dinkes Jabar yang baru mampu mendongkrak IPM kesehatan dengan maksimal.

“Kalau IPM sendiri kita sudah di atas 70,2% sudah meningkat, meskipun peningkatan ini belum sesuai harapan,” ujar Dodo saat ditemui di Upelkes Dinkes Jabar, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (8/1/2019).

Dodo menuturkan, hal tersebut perlu terus digenjot, salah satunya melalui kegiatan preventif dan respentif. Sebab bila bicara soal kesehatan, maka masyarakat yang memiliki kontribusi besar untuk mewujudkannya.

“Kalau memang kita mengurusi pengobatan atau kesehatan itu kontribusinya 20 persen, sedangkan yang 70 persen adalah masalah perilaku lingkungan,” tandasnya.

Sedangkan soal lingkungan dan perilaku, tambah Dodo, secara tupoksi bukan di bawah dinas kesehatan. “Oleh karena itu ini perlu kolaborasi dan inovasi dengan pihak lain. Seperti yang Pak Gubernur (Ridwan Kamil) katakan,” ungkapnya.

Menurut Dodo, meskipun IPM bidang kesehatan di Provinsi Jabar belum sesuai target, namun pada beberapa kabupaten/kota sudah menunjukan progres yang positif. Pihaknya akan terus mendorong Dinkes di kabupaten/kota untuk mengantisipasi sejauh mana tingkat kesehatan di masing masing wilayah. “Sehingga nanti IPM kesehatan Jabar bisa lebih tinggi secara signifikan,” katanya.

Diketahui, di masa kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil ini Dodo dipercaya memangku Jabatan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jabar dan sudah dilantik pada Jumat (4/1/2019) lalu. Namun, saat ini dia masih harus menunaikan sisa kewajibannya di Dinas Kesehatan Jabar sebelum posisi Kadinkes terisi lewat sistem open biding alias lelang.

Dodo sampaikan, masih banyak Pekerjaan Rumah yang mesti diselesaikan oleh Kadinkes terpilih nanti. Misalnya saja masalah penyakit menular yang saat ini masih belum tertangani, seperti TBC dan paru.

“Kemudian penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup terutama seks bebas dan narkoba yaitu HIV/AIDS,” ujarnya.

Selain itu, juga komitmen mewujudkan zero stunting yang memang menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat Jabar. Disampaikan, pihaknya mencatat hampir 30% di Jabar mendapat ancaman tersebut. Di mana tak hanya hanya pendek saja secara fisik, tetapi secara kualitas tidak secerdas orang yang normal. Sehingga ada keterlambatanan di dalam proses pembelajarannya. Juga memiliki gangguan metobolisme yang akan mengakibatkan berbagai penyakit di masa yang akan datang.

“Oleh karena itu, PR ini yang saya titipkan kepada kawan kawan, termasuk nanti kepada (Kadinkes) yang baru untuk tetap meningkatkan kerjasama dengan media supaya masyarakat bisa melakukan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat),” harapnya.

Dengan meningkatnya IPM bidang kesehatan di Jabar tentu akan membantu produktifitas masyarakat dalam beraktifitas dan berkarya. Selain itu, lanjut Dodo, dapat mengurangi pembiayaan kesehatan khususnya untuk pengobatan penyakit penyakit katastropic, seperti jantung, stroke, kanker, gagal ginjal, hipertensi, gula darah.

“Penyakit penyakit itu juga sangat besar menyedot dana BPJS sehingga kita ketahui selalu kekurangan BPJS. Diharapkan nanti dana dana ini bisa diarahkan ke kegiatan kegiatan yang lain yang bisa memberikan pemahaman pencerahan ke masyarakat,” jelasnya.

Di samping itu, Dodo juga meminta setiap kepala daerah kabupaten kota untuk terus meninjau kesehatan warganya secara seksama. Baik itu lingkungan maupun fasilitas kesehatannya.

Meskipun dia menjabat sebagai Kadinsos Jabar, Dodo sampaikan, masih ada keterkaitan dengan permasalahan kesehatan dari lingkup sosial. Ke depan, dia akan menjalin kolabarasi dengan setiap stake holder agar Jawa Barat bisa juara di segala bidang, termasuk dalam segi kesehatan maupun sosial.

“Di dinas sosial juga banyak permasalahan yang harus terungkapkan dan tentu ini sebagai inspirasi untuk keterlibatan potensi masyarakat untuk ikut bersama sama menangani masalah sosial,” pungkas Dodo.

(apt/net)

loading...

Feeds