Bantuan Perbankan Terganjal Regulasi OJK dan BI

FGD : (ki-ka) Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Universitas Padjadjaran Dr Keri Lestari, Divisi Kredit UMKM Bank Jabar Banten (bank bjb) Muklisin, dan Eman Suherman Ketua Forum Bumdes Jabar membahas permasalah Bumdes. (Ist)

FGD : (ki-ka) Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Universitas Padjadjaran Dr Keri Lestari, Divisi Kredit UMKM Bank Jabar Banten (bank bjb) Muklisin, dan Eman Suherman Ketua Forum Bumdes Jabar membahas permasalah Bumdes. (Ist)

“Nah sekarang jalan keluarnya setiap BUMN dan BUMD ada dana corporate social responsibility (CSR) yang harus dilempar ke masyarakat. Itu bisa dicoba, salah satu programnya adalah menggunakan dana untuk Bumdes,” terangnya.

Pola pemanfaatan CSR ini sudah diterapkan di Tasikmalaya. Ketika bantuan diberikan, nantinya, keuntungan dari usaha yang dijalani dikembalikan lagi untuk kemudian membantu unit usaha di desa lain.

“Ini sebenarnya win-win sekali. Toh mereka juga punya bisnis plan benar. Tinggal dapat dana darimana,” ucapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil riset yang dilakukan, solusi dari kebuntuan persoalan-persoalan yang dihadapi BUMDes adalah pelibatan semua pihak lewat konsep pentahelix. Konsep tersebut menggabungkan peran masyarakat, akademisi, dunia usaha, pemerintah, hingga media massa.

Lewat model pentahelix, harapan terbentuknya BUMDes sebagai motor perekonomian masyarakat desa bisa tercapai karena semua pihak saling menguatkan.

“Bicara bisnis tidak bisa sendiri, butuh sinergitas dari seluruh pihak demi tercapainya percepatan usaha. Sebab, pembentukan usaha harus dibarengi dukungan market (pasar), jejaring, regulasi, hingga sosialisasi lewat media massa,” paparnya.

Di luar berbagai persoalan yang dihadapi BUMDes, pihaknya menilai kehadiran BUMDes telah menjadi daya ungkit bagi masyarakat untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Masyarakat desa setidaknya kini memiliki wahana untuk berinteraksi dan berkomunikasi membuat sebuah usaha perekonomian.

“Asalnya mereka diem loh, gak punya kegiatan apa-apa. Begitu punya kegiatan seperti ini lalu ada kendala, oke gak apa apa, yang penting mereka gerak. (Soal) Perbaikan, nanti kita sampaikan ke Kemendesa, ini loh persoalan di lapangan. Kita beres-beres, kita berbenah supaya lebih kencang lagi putaran (usaha)-nya,” tandas Keri.

(bbb)

loading...

Feeds