POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyerahkan pengelolaan Bank bjb ke Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Hal tersebut dilakukan Emil sapaannya, mengingat dalam masa pertama kepemimpinannya ini akan fokus membenahi organisasi perangkat daerah (OPD).
Dijelaskannya, untuk pengelolaan Bank bjb yang akan diserahkan kepada Wakilnya, akan dilakukan selama setahun pertama ini.
“Setahun ini saya titip ke Pak Wagub dulu,” katanya di Bandung, Senin (8/10).
Diakui Emil, penyerahan kewenangan pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD) ini merupakan hal yang wajar. Karena tugas Wakil Gubernur untuk mengisi tupoksinya, ketika Gubernur dalam keadaan sibuk.
“Kan tugasnya wakil gubernur adalah mengisi tupoksi gubernur, yang gubernur mungkin sibuk,” katanya.
Emil menjelaskan, dalam setahun pertama ini, dirinya akan fokus menangani OPD di bawah pimpinannya yang berjumlah 54.
“Saya lagi fokus internal, ke dinas (OPD) dulu,” katanya.
Nantinya, lanjut Emil, Uu yang akan berwenang untuk mengelola BUMD dari semua aspek. Dari mulai evaluasi performa Bank bjb ini.
“Untuk mengawal semua urusan, dimulai dengan mengevaluasi semua performa,” katanya.
Selain Bank BJB, Emil juga menyerahkan pengelolaan semua BUMD kepada Wakilnya. “Semuanya. Semuanya akan dicek. Diaudit dulu lah,” katanya.
Dilain pihak, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membenarkan hal tersebut. Bahkan, Uu langsung menyoroti Bank BJB yang merupakan salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini.
Uu meminta, rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank BJB segera dilakukan November mendatang agar bisa mengambil berbagai kebijakan, seperti mekanisme pengangkatan direksi.
Uu ingin jenjang karier di Bank BJB bisa berjalan dengan baik sehingga karyawan mendapat penghargaan yang sepantasnya sesuai dengan prestasi.
“Mereka yang sudah membesarkan, berjasa. Kan yang lebih tahu tentang Bank BJB, ya mereka yang di dalam. Jadi sudah sepantasnya mereka mendapatkan penghargaan seperti promosi jabatan,” katanya.
Disamping itu, Uu ingin kultur Jawa Barat dan Banten lebih terlihat di bank pelat merah tersebut. “Orang Jawa Barat harus menjadi ruh nya, urat nadi dalam pengelolaan BJB ini. Bukan berarti yang lain tidak boleh,” katanya.
Saat disinggung nama-nama kandidat yang akan mengisi direksi bank pelat merah tersebut, Uu mengaku belum ada satu pun nama yang dikantonginya. Uu memastikan dirinya akan menyerahkan kualifikasi direksi ini kepada keputusan Otoritas Jasa Keuangan selaku otoritas perbankan di Tanah Air.
“Semuanya harus sesuai aturan, seperti lolos fit proper test di OJK,” pungkasnya.
(rmo)