Peternak Sapi Perah Lokal Butuh Kemitraan Fokus Pemberdayaan

Ilustrasi Sapi Perah

Ilustrasi Sapi Perah

POJOKBANDUNG.com, LEMBANG – Peternak sapi perah lokal membutuhkan kemitraan yang berfokus dalam hal pemberdayaan. Selain untuk kepentingan kualitas produksi, hal itu diharapkan membuat kesejahteraan para petani meningkat.

Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, terdapat lebih dari 123.000 ekor sapi perah di wilayah Jawa Barat dengan jumlah peternak sapi perah yang terdaftar sebagai anggota koperasi sebanyak lebih dari 20.000 orang.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) sekaligus Ketua KPSBU Lembang, Dedi Setiadi mengatakan para peternak harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai program pemberdayaan.

“Mereka bisa mengembangkan diri untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil susu ternaknya yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan peternak sapi perah,” katanya saat dihubungi, Kamis (30/8/2018).

Berangkat dari keluhan itu, salah satu perusahaan susu olahan, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menlakukan kesepakatan untuk memperkuat kemitraan dengan para peternak.

Corporate Affairs Director FFI Andrew F. Saputro menilai para peternak merupakan salah satu mitra strategis yang mendukung perusahaan maupun pemerintah dalam memenuhi kebutuhan susu di Indonesia.

“Hal inilah yang mendasari komitmen FFI untuk terus memperkuat kemitraan dengan peternak sapi perah lokal, baik melalui koperasi susu maupun kelompok peternak, yang telah dimulai sejak tahun 1996 lalu,” katanya melalui siarab pers yang diterima.

Ia menywbut PT. FFI sudah melakukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) dengan enam koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Barat.

Andrew menambahkan, jauh sebelum adanya Permentan No.26/2017 sudah membangun kemitraan bukan hanya pada penyerapan bahan baku susu segar untuk diproduksi, namun juga menjadi upaya pemberdayaan peternak.

Berbagai program telah dijalankan FFI salah satunya adalah mendorong mereka untuk menjalankan tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik (Good Dairy Farming Practice – GDFP), termasuk menyiapkan sebuah Desa Susu (Dairy Village) yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.

“Harapannya, Desa Susu ini bisa menjadi proyek percontohan GDFP bagi peternak di Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, penandatanganan MoU dengan koperasi peternak sapi perah dan kelompok peternak di Jawa Barat sudah dilakukan pada 1 Agustus 2018 lalu. Mereka adalah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang; Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan.

Lalu, Koperasi Bayongbong Garut; Koperasi Saluyu Kuningan; Kelompok Peternak Sinar Mulya; dan Kelompok Peternak Lembah Kemuning.

(bbb)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …