Penguatan Karakter, Penyiapan Generasi Masa Depan

Peserta Bimtek Pengimbasan PPK bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Kab. Bandung Barat berfoto bersama Kadisdik. Foto Ist

Peserta Bimtek Pengimbasan PPK bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Kab. Bandung Barat berfoto bersama Kadisdik. Foto Ist

POJOKBANDUNG.com, PADALARANG – Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Imam Santoso M.R., menyampaikan bahwa seluruh stakeholder sekolah memiliki kewajiban untuk mendorong optimalisasi pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada setiap sekolah.

Melalui optimalisasi implementasinya, harapan akan lahir siswa dengan kepemilikan karakter yang baik akan dapat terwujud.

Di sadari ataupun tidak, selama ini kepemilikan karakter menjadi modal utama kehidupan. Karena itu implementasi program PPK merupakan langkah strategis dalam penyiapan generasi masa depan bangsa.

“Penguatan Pendidikan Karakter perlu terus didorong agar setiap sekolah di Bandung Barat dapat mengimplementasikannya dengan optimal,” Demikian disampaikan Imam Santoso M.R. dalam pembukaan pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengimbasan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di SMP Krida Utama Padalarang, Selasa (28/8/18).

Bimbingan Teknis Pengimbasan PPK Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ini merupakan program yang difasilitasi oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 28 hingga 31 Agustus 2018 dengan diikuti oleh unsur kepala sekolah dan pengawas sekolah jenjang SD dan SMP.

Peserta kegiatan yang berjumlah 40 orang tersebut difasilitasi oleh fasilitator nasional dan fasilitator daerah.

Pada kesempatan tersebut disampaikan pula bahwa penyelenggaraan program PPK merupakan program yang harus mendapat respons positif dari berbagai pihak terkait.

Seorang kepala sekolah akan mendapat kesulitan untuk mengimplementasikan kedisiplinan terhadap setiap guru, manakala dirinya sendiri tidak menunjukkan sikap demikian. Begitu pula dengan guru, mereka tidak akan dapat mengimplementasi penguatan karakter tertentu, ketika karakter tersebut tidak dimilikinya.

Karena itu, PPK tidak bisa dimaknai sebagai program yang harus diimplementasikan oleh siswa semata, tetapi merupakan program yang harus didukung dan diimplementasikan oleh seluruh stakeholder sekolah.

Seluruh stakeholder sekolah harus mendorong program PPK yang mengarah pada penguatan terhadap 5 nilai utama karakter. Kelima nilai utama tersebut adalah religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Kelimanya hanya akan menjadi dokumen semata, ketika tidak ada political will dari setiap kepala sekolah untuk mengimplementasikannya. Karena itu, kepala sekolah memiliki peran strategis untuk mendorong siswa, guru, dan tenaga kependidikan guna mengimplementasikannya. Langkah tersebut harus pula disuport oleh setiap pengawas sekolah.

Walau demikian, untuk mencapai keberhasilan implementasi PPK ini tidak semata menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi harus didukung pula oleh unsur tripusat pendidikan lainnya yaitu keluarga dan masyarakat.

Dengan demikian, program yang diterapkan di sekolah memiliki kesejalanan dengan program yang diterapkan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Tugas setiap kepala sekolah di bawah binaan para pengawasnya masing-masing untuk mengajak keluarga dan masyarakat agar berperan serta secara aktif sehingga program PPK dapat terealisasi dengan baik.

“Seluruh unsur tripusat pendidikan, dalam hal ini sekolah, keluarga, dan masyarakat harus mendukung penerapan program PPK ini, sehingga akan lahir sinergitas program pada seluruh wilayah kehidupan siswa,” pungkas Imam.

(ymi/pojokbandung)

loading...

Feeds