POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun pasang badan demi membela Presiden Joko Widodo. Ia membalas kritik pedas yang dilontarkan politikus muda Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Balasan Misbakhun atas kritik AHY ke Jokowi jauh lebih menohok. Misbakhun menyebut AHY baru belajar berpolitik. Ia menilai AHY belum punya nama dan sebaiknya belajar politik ke adiknya, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas.
Misbakhun menyebut cara AHY mengkritik Jokowi sangat aneh. Ia menuding AHY membuat pidato manipulatif dengan mengkritik kebijakan Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan rakyat.
“Pidatonya di ruangan yang sangat mewah, sehingga resonansinya tidak sampai ke telinga rakyat miskin di pinggir kota dan pelosok pinggir wilayah Indonesia yang jauh,” ujar Misbakhun melalui pesan singkat, Minggu (17/6).
Legislator Golkar yang getol membela kebijakan Presiden Jokowi itu menilai, AHY belum punya nama dalam nomenklatur politik nasional tingkat tinggi.
Menurutnya, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga belum pantas secara head to head mengkritik Presiden Jokowi secara langsung.
“Sebagai pemain baru di panggung politik nasional AHY belum punya nomor punggung. Bukan pemain inti, bukan pula pemain cadangan,” kata Misbakhun membuat tamsil.
Misbakhun menambahkan, AHY sebagai pemain baru di gelanggang politik nasional, belum berbuat sesuatu yang secara konkret dirasakan manfaatnya untuk rakyat dan negara. Bahkan menurutnya, kontribusi AHY bagi Partai Demokrat pun belum terlihat.
“Yang sudah konkret baru rekam jejaknya ketika menjalankan tugas sebagai prajurit TNI. Selebihnya di panggung politik AHY bukan siapa-siapa, miskin prestasi dan masih harus memberikan pembuktian pada partainya,” ulas Misbakhun.
Politikus asal Jawa Timur itu lantas mencontohkan tingkat penerimaan publik terhadap AHY. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 saja, AHY berada di urutan buncit sehingga langsung tersingkir di putaran pertama.
Namun, AHY ujug-ujug pengin melompat ke panggung politik elite nasional dengan menawarkan diri sebagai tokoh. Menurut Misbakhun, prestasi AHY secara politik pun masih perlu dipertanyakan.