POJOKBANDUNG.com, ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak bisa meyembunyikan kebahagiannya setelah melakukan pertemuan khusus dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI yang juga Katib Am PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Benjamin Netanyahu meluapkan kegembirannya di Instagram pribadinya. Secara tersiat, Benjamin Netanyahu menilai Gus Yahya mewakili Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Ia menyebut Yahya Staquf dengan penggailan sheikh.
“Sebuah pertemuan luar biasa di Yerusalem hari ini dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Muslim Dunia dari Indonesia, Sheikh Yahya Chulil Staquf, dan saya senang melihat bahwa negara-negara Arab dan banyak negara Muslim semakin dekat dengan Israel!,” tulis Benjamin Netanyahu.
Benjamin mengunggah dua foto pertemuannya dengan Gus Yahya. Ada foto yang memperlihatkan Benyamin dan Gus Yahya bersalaman. Foto lainnya menunjukkan Benyamin dan Gus Yahya pose bareng di dalam ruangan.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj meluruskan isu yang menyebutkan keberangkatan Khatib Am PBNU Yahya Cholil Staquf ke Israel atas seizin NU.
Dalam video yang beredar, Said Aqil terkesan menyalahkan Yahya Staquf. Said menegaskan bahwa Gus Yahya tidak meminta izin dan tidak berkoordinasi dengan PBNU atas kehadirannya dalam rangka memenuhi undangan menjadi pembicara di Israel.
“Mengenai kehadiran Kiyai Yahya Staquf dalam forum AJC (American Jewish Committee) di Israel, terus terang saja kami tidak tahu menahu. Beliau pergi ke sana tanpa koordinasi atau memberi tahu kepada pengurus Nahdlatul Ulama. Maka kehadiran beliau tidak ada kaitannya dengan misi Nahdlatul Ulama,” kata Said dalam video tersebut.
Said Aqil pun berani bersumpah, apa yang dilakukan Gus Yahya dengan hadir di Israel sama sekali bukan agenda PBNU.
Tidak benar kalau ada kerja sama Israel dengan Nahdlatul Ulama. Wallahi, demi Allah yang saya katakan ini benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itu pun tanpa koordinasi dan tanpa memberi tahu kepada pengurus PBNU,” tegasnya.
Said menyatakan, PBNU akan terus membela hak-hak Palestina sejak dulu hingga kapan pun.
“Dan perlu kami tegaskan sejak dulu sekarang dan seterusnya akan selalu berpihak pada Palestina. Palestina bangsa yang didzolimi ditindas oleh Isreal dengan sangat kejam, tanahnya direbut, rumahnya dihancurkan dibangun rumah penduduk Israel, penduduk aslinya diusir bahkan yang melawan dibunuh baik anak kecil ibu-ibu maupun orang tua, siapa yang melawan dibunuh,” tandas Said Aqil.
(one/pojoksatu)