Survei BPS: Single Ternyata Lebih Bahagia Dibanding yang Sudah Menikah

Ilustrasi

Ilustrasi

Jika berdasarkan kelompok umur,  kata Kecuk, berdasarkan survei ternyata semakin tua usia seseorang,  semakin berkurang tingkat kebahagiaannya. Indeks kebahagiaan paling tinggi terdapat pada kelompok umur usia kurang dari 24 tahun. Sementara indeks kebahagiaan terendah ada pada kelompok umur di atas usia 64 tahun.

“Kalau masih berumur 24 tahun happy kita, tidak mikirin apa-apa. Umur 25 tahun ketika getting married itu kebahagiaannya mulai turun, tetapi yang paling mengkhawatirkan sesudah 65 tahun, karena biasanya seiring bertambah umur kebahagiaannya menurun. Penyebabnya orang Indonesia kurang memikirkan masa pensi, “urainya.

Untuk karakteristik jenis kelamin,  lanjut Kecuk,  terindikasi bahwa pria ternyata lebih bahagia dibanding perempuan. Hasil survei ini tidak berubah dari sejak survei ini pertama kali dilakukan pada 2012. “Mungkin kalau perempuan itu karena pemikirannya jauh lebih matang, lebih teliti, semua dipikirkan.  Kalau laki-laki kan cuek bebek ya.  Sudah banyak penelitian kalau laki-laki lebih bahagia dibanding perempuan,”lanjut Kecuk.

Yang berikutnya terkait klasifikasi status perkawinan,  Kecuk menuturkan,  ternyata orang single lebih bahagia dibanding yang sudah menikah. Dari klasifikasi ini mereka memiliki indeks kebahagiaan tertinggi sementara status cerai hidup memiliki indeks kebahagiaan terendah.

“Paling bahagia single, habis itu dia menikah kebahagiannya menurun. Kemudian dia cerai hidup, terganggu mantannya  jadi tidak happy,” katanya.

Dari sisi provinsi, ternyata Maluku Utara memegang predikat provinsi dengan penduduk paling bahagia.  Selanjutnya diikuti Maluku dan Sulawesi Utara.  Sementara provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah adalah Papua,  kemudian Sumatra Utara dan disusul Nusa Tenggara Timur.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS  M. Sairi menguraikan meski Maluku Utara bukan provinsi dengan wilayah perkotaan seperti Jakarta,  namun hubungan sosial di provinsi tersebut sangat baik.

“Di sana menonjol sekali variabel yang terkait dengan hubungan sosial, makna hidup.  Mereka lebih meyakini diri mereka lebih berhagra dari yang lain. Mereka merasa nyaman dan akhirnya bahagia,” jelasnya.

(ken)

loading...

Feeds

KPA Subang Bentuk Warga Peduli AIDS

POJOKBANDUNG.COM, SUBANG– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Subang membentuk Warga Peduli AIDS, di Aula Kantor Kecamatan Subang, Selasa (11/3/2025). Hadir …