POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Hujan es terjadi di Kota Bandung, Jumat (17/3/2017) siang, bukan fenomena baru bulan ini.
Sebelumnya, Senin (13/3/2017), fenomena serupa terjadi di Desa Sukasari Kecamatan Argapura dan Tegalsari Kecamatan Maja Kabupaten Majelengka, Jawa Barat.
Petugas Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Jatiwangi, Ahmad Faaizyn membenarkan hujan es di wilayah selatan Majalengka itu.
Dia menjelaskan, fenomena hujan es terjadi ketika di sebuah wilayah terdapat awan hitam cumulonimbus.
Pada saat bersamaan suhu lingkungan yang terdampak di wilayah Maja dan Argapura tidak jauh berbeda seperti suhu di sekitar awan cumulonimbus. Sehingga hal tersebut menyebabkan kristal es dari awan tidak mencair ketika turun ke permukaan tanah.
“Air hujan itu sebenarnya dari kristal es. Saat bersamaan atau tepatnya kejadian suhu lingkungan di Maja tidak lebih panas atau cukup dingin untuk membantu terjadinya es. Sehingga saat jatuh ke permukaan masih berupa kristal es,” jelasnya.
Menurutnya, suhu di awan itu minus 80 sampai dengan 100 derajat celcius atau sangat dingin dan airnya berbentuk kristal es. Sehingga ketika jatuh ke permukaan bertepatan dengan suhu udara di sekitar wilayah dingin menyebabkan terjadinya hujan es.
Biasanya fenomena hujan es itu terjadi pada masa peralihan pancaroba. Namun saat ini sudah ada perimbangan. Bulan Oktober sampai April berpotensi terjadi hujan es.
“Suhu hujan es itu sama seperti di atas awan rendah. Hujan itu sebenarnya berbentuk kristal es. Karena saat suhu panas, maka ketika turun akibat gravitasi bumi maka di permukaan tanah mencair. Berbeda ketika suhu seperti di luar negeri sangat dingin dan sempat tidak mencair yang terkadang turun menjadi salju,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan lebat disertai petir dan angin melanda Kota Bandung. Pantauan Pojokbandung, hujan lebat dimulai pukul 11.55 WIB. Butiran es yang ditemukan sebesar biji jagung.