Bank BJB Turunkan Rasio Kredit Bermasalah Menjadi 1,7 Persen

MEETING: Dirut Bank bjb Ahmad Irfan, didampingi (dari kiri), Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Agus Mulyana, Direktur Keuangan Nia kania,  Direktur Mikro Agus gunawan,  Direktur Komersial Suartini, Direktur Konsumer Fermiyanti, Direktur Operasional Benny santoso pada Analyst Meeting 2Q 2016, di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (28/7). Bank Bjb menutup Triwulan II Tahun 2016 dengan hasil yang positif setelah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 905 Miliar atau meningkat 56,3 persen (y-0-y).

MEETING: Dirut Bank bjb Ahmad Irfan, didampingi (dari kiri), Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Agus Mulyana, Direktur Keuangan Nia kania, Direktur Mikro Agus gunawan, Direktur Komersial Suartini, Direktur Konsumer Fermiyanti, Direktur Operasional Benny santoso pada Analyst Meeting 2Q 2016, di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (28/7). Bank Bjb menutup Triwulan II Tahun 2016 dengan hasil yang positif setelah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 905 Miliar atau meningkat 56,3 persen (y-0-y).

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat atau Bank BJB berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,7%. Dari sisi permodalan saat ini rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 18,1% dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa datang.

“Bahkan sampai triwulan III/2016 pertumbuhan kredit BJB tercatat 15,7% (y-o-y),” ungkap Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, Rabu (15/2/2017).

Menurutnya, bank BJB yang kini mampu menempati posisi 14 bank terbesar di Indonesia, senantiasa meningkatkan kinerja dan layanannya kepada nasabah. Termasuk dalam menentukan posisi kantor layanan yang harus memudahkan para nasabah.

Mengejar kemudahan layanan tersebut, lanjut Irfan, pihaknya belum lama ini telah memindahkan Bank BJB Kantor Wilayah I meresmikan ke kantor baru di Jalan Ir. H. Juanda No  191 Kota Bandung. Sebelumnya, kantor wilayah I ini berada di Jalan Ahmad Yani No. 414 Kota Bandung.

“Relokasi kantor wilayah I dilakukan sebagai upaya untuk lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di wilayah Bandung dan sekitarnya,” papar Irfan.

Aset yang berada di kantor wilayah I tersebut, lanjut dia, sekitar 40% dari total yang dimiliki Bank BJB. “Dari total lima kantor wilayah yang kita miliki, saat ini kantor wilayah I merupakan kontributor laba terbesar di dari kantor lainnya,” jelas dia.

Terlebih, lanjut dia, pihaknya sudah mendapat penilaian tersendiri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat, bahwa Bank BJB yang saat masuk kategori BPD terbesar di Indonesia, termasuk bank yang sistemik.

“Artinya, pengaruh bank bjb akan berdampak pada perbankan secara nasional,” katanya. (atp/pojokbandung)

loading...

Feeds