POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menutup permanen perlintasan kereta api di Jalan Cisangkan Hilir, Sabtu (13/8/2016). Hal itu dikeluhkan warga Jalan Cisangkan Hilir, Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi.
Warga mengeluh karena selama ini jalan perlintasan kereta api tersebut sering dimanfaatkan warga sebagai jalan pintas yang menghubungkan Jalan Cisangkan dengan Jalan Contong di Kelurahan Padasuka.
Dengan ditutupnya akses jalan, pengendara yang datang dari Jalan Usman Dhomiri, melewati Jalan Cisangkan menuju Jalan Contong, harus memutar kendaraannya.
Salah seorang pengendara, Radit (35) mengaku terkejut dengan ditutupnya jalan tersebut. “Biasanya saya lewat kesini. Tapi sekarang, harus muter lagi jauh,” katanya.
Ia berharap, ditutupnya jalan tersebut hanya sementara. “Mudah-mudahan ga lama lah. Soalnya ini jalan kan alternatif buat menghindari kemacetan,” katanya lagi.
Warga lain, Edi (39) mengatakan, pihak PT KAI seperti tidak memikirkan nasib warga yang biasa memanfaatkan akses jalan ini.
“Banyak warga yang berangkat kerja dan sekolah lewat jalan ini. Kalau ditutup, kasian mereka harus macet-macetan di jalan raya,” kata warga RT 01/08, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah.
Jika permasalahannya dari segi keamanan, ia menilai, PT. KAI harusnya membuat palang pintu yang lebih aman dan dijaga langsung oleh petugas dari PT. KAI.
“Memang beberapa waktu lalu banyak kecelakaan di daerah sini. Tapi kan bukan berarti harus ditutup seperti ini. Harusnya bikin pintu yang lebih aman dan dijaga oleh petugas, “katanya.
Dengan ditutupnya akses jalan, warga sekitar kerap memanfaatkan jalur kompleks perwira angakatan darat (KPAD) yang berada di wilayah dekat pintu perlintasan karena tidak ingin memutar balik.
Warga lain, Hedi (35) mengungkapkan dengan banyaknya kendaraan yang melintas di kompleks tersebut, warga di KPAD merasa terganggu.
“Karena merasa terganggu, akses ke KPAD juga mau ditutup sama RW. Soalnya ada warga Kompleks KPAD yang mendatangi ketua ketua RT sini,” ujar Hedi.
Terpisah, Humas PT. KA Daerah operasi (Daop) 2 Bandung, Franoto Wibowo, mengaku belum mendapat informasi terkait pentupan pintu perlintasan tersebut.
“Wah saya belum tahu, nanti saya cek,” ujar Franoto, melalui sambungan telepon belum lama ini. (bbb)